Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk Capres-Cawapres: Wujudkan Pemilu 2024 Dengan Penuh Etika
Muhammadiyah meminta kepada seluruh pasangan Capres-Cawapres beserta para pendukungnya untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang penuh etika.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammadiyah meminta kepada seluruh pasangan Capres-Cawapres beserta para pendukungnya untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang penuh etika, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, bermartabat, dan tidak memecah belah persatuan.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir setelah pihaknya menghadirkan tiga pasangan Capres-Cawapres melakukan dialog publik.
“Kami juga berharap bagaimana pemimpin bangsa ini ke depan dapat membawa Indonesia maju yang modern, negara besar yang berdiri sejajar, bermartabat, dan berdaulat dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju dan tidak menjadi negara yang sekadar menjadi objek investasi dan politik-politik kepentingan luar negeri yang boleh jadi tidak sesuai dengan semangat, jiwa, dan dasar-dasar konstitusi,” kata Haedar Nashir dalam sambutan via daring di Surabaya, Jumat (24/11/2023).
Ia pun berpesan siapapun yang terpilih nanti agar senantiasa menjaga konstitusi, Undang-Undang, serta pancasila.
Haedar berharap presiden mendatang dapat mengutamakan kepentingan rakyat, bangsa, dan Republik Indonesia untuk dibawa menjadi negara yang berkemajuan dalam berbagai aspek secara nyata.
Baca juga: Cak Imin: Sepengetahuan Saya, 90 Persen Muhammadiyah Dukung AMIN
"Bukan berada di atas kepentingan diri, kroni, dinasti, dan kepentingan sempit lainnya. Kami berharap bahwa para capres-cawapres selain menjalankan visi, misi, cita-cita konstitusi juga dalam memimpin Indonesia ke depan benar-benar menjadi negarawan sejati," kata dia.
Haedar mengungkap menjadi presiden dan wakil presiden adalah tanggung jawab moral berat untuk mengelola seluruh potensi SDM dan SDA agar cita-cita nasional Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dapat terwujud.
Karena itu, Muhammadiyah berpandangan kontestasi pemilu bukan sekadar wahana untuk berkontestasi merebut hati rakyat dan nanti menduduki jabatan pemerintahan.
Baca juga: Momen Tak Terduga, Prabowo Keluarkan Suara Harimau dalam Acara Dialog Publik Muhammadiyah
"Tapi pada saat yang sama bagaimana jabatan pada pemerintahan ini lebih-lebih pada presiden dan wakil presiden membawa mandat yang seutama-utamanya," ujar dia.
Diketahui Muhammadiyah sebelumnya mengundah tiga pasang Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dari ketiga pasangan calon yang diundang, hanya Gibran Rakabuming Raka yang tak bisa hadir di acara Muhammadiyah tersebut.