Anies Kritik IKN, Kubu Prabowo Klaim akan Lanjutkan Program Jokowi, Bertekad Tambah Anggaran
TKN Prabowo-Gibran klaim akan lanjutkan pembangunan IKN. Prabowo bertekad tambah anggaran pembangunan.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyatakan akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu disampaikan oleh Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, untuk merespons merespons kritikan Anies Baswedan terkait pembangunan IKN.
Keponakan Prabowo Subianto itu mengatakan, IKN telah menjadi amanat konsitusi.
“Komitmen Prabowo-Gibran jelas, 100 persen Ibu Kota Nusantara harus dilanjutkan. Ini demi masa depan bangsa dan sudah menjadi amanat konstitusi," kata Budisatrio dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/11/2023).
Baca juga: Keponakan Klaim Prabowo 100 Persen Lanjutkan IKN Jika Jadi Presiden
Sebelumnya, calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, melayangkan kritik terhadap proyek IKN di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan oleh Anies dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11/2023).
Anies Baswedan menyebut, IKN justru menciptakan ketimpangan baru dengan daerah lain.
"Kalau dengan alasan pemerataan, karena itu menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah lainnya" kata Anies menjawab pertanyaan dari panelis.
Langkah Visioner Jokowi
Jika pasangan Prabowo-Gibran keluar sebagai pemenangan di Pilpres 2024 nanti, pembangunan IKN akan dilanjutkan.
Menurut Budisatrio, IKN merupakan langkah strategis dan visioner yang dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi.
Baginya, ayah Gibran itu telah meletakkan sebuah pondasi untuk memulai pemerataan pembangunan di Indonesia.
Ia pembangunan IKN adalah sebuah kebijakan politik strategis yang menunjukkan Indonesia sudah memulai keluar dari pola pikir yang Jawa-sentris.
Momentum IKN, sambungnya, harus dilihat sebagai momentum fokus pembangunan berbasis pertumbuhan yang merata.
“Ke depannya, Pulau Kalimantan terutama Kalimantan Timur dan Nusantara tidak disebut lagi sebagai daerah, tapi sebagai Ibu Kota," terang Budisatrio.