Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Orasi Politik Megawati, TKN Singgung Kasus Mobilisasi Pj Kepala Daerah Dukung Ganjar-Mahfud

Pihaknya pun menangkap pesan dari Megawati bahwasanya kekuasaan tidak boleh bertindak sewenang-wenang.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tanggapi Orasi Politik Megawati, TKN Singgung Kasus Mobilisasi Pj Kepala Daerah Dukung Ganjar-Mahfud
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Wakil Komandan Tim Echo (Hukum dan Advokasi) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman saat ditemui awak media di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2023) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengaku pihaknya menghormati orasi politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara Rakornas relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa.

Secara umum, kata dia, orasi politik Megawati sebagai nasihat sebagai tokoh bangsa di Indonesia.

Pihaknya pun menangkap pesan dari Megawati bahwasanya kekuasaan tidak boleh bertindak sewenang-wenang.

"Yang kami tangkap Inti pesan beliau adalah agar siapa pun yang sedang memegang kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang dan tidak memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan politik kelompoknya," kata Habiburokhman dalam keterangannya, Selasa (28/11/2023).

Di sisi lain, Ia menyindir banyaknya masyarakat yang kini mempertanyakan adanya kecurangan berupa mobilisasi pj kepala daerah yang tidak netral. Dia pun mencontohkan pj kepala daerah yang mendukung Ganjar-Mahfud.

"Belakangan ini banyak warga mempertanyakan soal pakta integritas pj bupati di Sorong, dugaan ketidaknetralan pj bupati Cilacap dengan program Kancing merah, dugaan ketidaknetralan Bupati di Majalengka dan banyak lagi," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Ia menjelaskan kekuasaan politik adalah amanah dari rakyat yang harus diraih dengan cara-cara yang terhormat.

"Jangan karena takut kehilangan kekuasaan atau takut tidak berkuasa lagi kita melakukan hal hal yang melanggar prinsip prinsip demokrasi," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut hadir dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa, Senin (27/11/2023) sore.

Dalam kesempatan tersebut, Megawati turut memberikan pembekalan kepada seluruh relawan Ganjar-Mahfud yang hadir.

Megawati menaruh fokus pada kondisi politik tanah air saat ini. Dirinya menilai, saat ini ada keadaan dimana penguasa mulai menekan rakyat.

"Kamu (penguasa) musti liat perundangan bolehkah kamu menekan rakyat mu, boleh kah kamu memberikan apapun juga kepada rakyat mu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati disambut keriuhan dari relawan Ganjar-Mahfud, di Hall B Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Lebih lanjut, dalam momen ini, Megawati mengungkapkan adanya kejengkelan yang dirasakan.

Sehingga, dirinya turut menyinggung soal kondisi kekeluargaan yang belakangan memang menjadi polemik dalam pilpres kali ini.

"Lalu keluarganya itu sama sih? Engga deh, sorry deh. Emang keluarganya polisi juga engga lah, makan baso juga, Takut atau tidak?" tanya Megawati kepada pada sukarelawan.

"Tidak," jawab relawan.

"Yes gitu donggg. Aih mustinya ibu gak boleh ngomong gitu, tapi ibu jengkel," tegas Megawati.

Lebih lanjut, dirinya bahkan sampai menyinggung kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa orde baru.

Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa orde baru.

"Republik ini penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" ungkap Megawati.

"Benar tidak? merdeka, merdeka merdeka, menang kita Ganjar-Mahfud satuu putaran," tegas Megawati yang diikuti teriakan 'lawan' dari para relawan yang hadir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas