Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Amarsyah Purba mengingatkan pentingnya kesadaran akan tujuan dasar Pemilu untuk memilih para pemimpin yang mumpuni di berbagai tingkatan.

Menurutnya, para pemimpin itu mesti sosok atau figure yang mumpuni dalam membuat kebijakan publik.

Namun, dia menyoroti soal berita deklarasi damai atau seruan moral silih berganti dengan kabar protes adanya dugaan pelanggaran.

“Mereka yang terpilih akan membawa bangsa kepada kemajuan, atau keunggulan di kemudian hari,” kata Amar kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

Dalam pengertian itu kontestasi ini, lanjut tokoh pergerakan mahasiswa angkatan 80-an itu, merupakan sebuah kontestasi gagasan.

Baca juga: Ketua TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Strategi Rebut Ceruk Suara Jokowi di Papua: Tunggu Tanggal Mainnya

“Tentu akan menjadi repot kalau kemudian ada pemaksaan siapa yang harus menang,” ucap dia.

Amar pun mengatakan, pada titik inilah semua pihak harus menahan diri dan memberi ruang kepada rakyat untuk mempertimbangkan pilihan terbaik.

Terlebih, masa kampanye sama sekali bukan saat untuk memaksakan kehendak lewat berbagai cara.

Baca juga: Eks Komisioner Komnas HAM Pimpin Direktorat Juru Kampanye Ganjar-Mahfud, Ada Nama Limbad di Timnya

“Kami (TPN Ganjar-Mahfud-red) akan terus menerus berkomunikasi dengan rakyat untuk menyadarkan bahwa keputusan dalam Pilpres nanti juga akan menentukan masa depan mereka,” ujar dia.

Dalam hal ini, dia mengimbau rakyat untuk tidak terganggu dengan rayuan atau paksaan.

Terkait soal keamanan, Amar yakin selama aparat bertindak adil tidak akan ada kerusuhan.

“Kerusuhan sendiri hanya akan terjadi bila ada ketidakadilan di sana,” jelasnya.