Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Jokowi, Kaesang, dan FX Rudy soal Megawati Singgung Penguasa Sekarang seperti Orde Baru

Inilah beberapa respons soal pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut penguasa saat ini seperti masa Orde Baru.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Tanggapan Jokowi, Kaesang, dan FX Rudy soal Megawati Singgung Penguasa Sekarang seperti Orde Baru
Tribunnews.com/Irwan Rismawan/Jeprima/Gita Irawan
Inilah beberapa respons soal pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut penguasa saat ini seperti masa Orde Baru. Pernyataan Megawati itu telah ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, dan Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah beberapa respons soal pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut penguasa saat ini seperti masa Orde Baru.

Pernyataan Megawati itu telah ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, dan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Sebelumnya, Megawati mengatakan pemerintah menjadi sewenang-wenang jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: Megawati Singgung Perilaku Penguasa Seperti Orde Baru, FX Rudy: Neo Orde Baru Plus!

Jokowi Hanya Tersenyum

Presiden Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati soal gaya pemerintahan saat ini seperti Orde Baru.

Menanggapi kritik tersebut, Jokowi hanya melepas senyum.

"Saya tidak ingin memberi tanggapan," kata Jokowi selepas acara Gerakan Tanam Pohon Bersama di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023). 

Berita Rekomendasi

Kaesang Pertanyakan Definisi

Awalnya, Kaesang Pangarep mempertanyakan siapa penguasa yang dimaksud Megawati tersebut.

Ia mengaku tak terlalu mengerti definisi Orde Baru sebab dirinya tidak besar di era itu.

"Definisi penguasa itu siapa? Siapa?" tanya Kaesang dalam sesi tanya jawab dengan wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.

Wartawan yang ditanya pun menjawab bahwa penguasa sekarang adalah Presiden Jokowi. Lalu, Kaesang menambahkan nama Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden.

Lebih lanjut, Kaesang bertanya, di era pemerintahan Jokowi, ketika ada yang menghina sang Presiden, apakah terjadi penangkapan.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Tribunnews.com/Reza Deni)

"Enggak ada toh? Saya enggak tahu maksudnya definisi Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami."

"Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," ujarnya.

Kemudian, wartawan balik bertanya kepada Kaesang, apakah karena pasangan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, yaitu Prabowo Subianto kental dengan nuansa Orde Baru.

"Balik lagi, saya tidak hidup di zaman itu. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," tuturnya.

Megawati Dibela FX Rudy

Sementara itu, FX Hadi Rudyatmo mendukung pernyataan dari Megawati.

Bahkan, ia menilai perilaku penguasa saat ini lebih dari Orde Baru dan menyebutnya Neo-Orde Baru Plus.

"Oh itu, kalau saya menyampaikan bukan sikap Orde Baru, Neo-Orde Baru Plus," kata Rudy saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai maksud dari Neo-Orde Baru Plus yang disebutkannya, ia membandingkan dengan cara mengancam Presiden Soeharto dengan penguasa saat ini.

Menurut FX Rudy, cara Soeharto mengancam tidak terang-terangan seperti saat ini.

"Ya kalau Pak Harto masih baik-baik saja cara mengancamnya tidak seperti sekarang."

"Intimidasinya nggak terang-terangan kayak begini. Dari institusi perintah ke bawah dan sebagainya, itu nggak seperti itu dulu," ujarnya.

Ketika ditanya bentuk ancaman yang dimaksud, pria berusia 63 tahun itu meminta wartawan menanyakannya kepada pihak yang diancam.

Namun, ia menegaskan, apabila dirinya yang mendapatkan ancaman, maka dirinya akan membukanya ke publik.

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (29/11/2023).
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (29/11/2023). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

"Ya tanya yang diancam, wong aku itu nggak diancam. Kalau saya diancam, mau saya buka," terangnya.

Saat kembali ditanya soal Neo-Orde Baru Plus tersebut, Rudy menilai praktik dan tujuan hal tersebut dilakukan.

Bahkan, menurutnya, Soeharto lebih beretika dibandingkan penguasa saat ini.

"Neo-Orde Baru Plus, begitu saja. Ya semua kekuasaan yang dimiliki sekarang ini dipergunakan dengan segala cara yang tidak beretika. Masih beretika Pak Harto," kata Rudy.

Rudy pun menanggapi tanggapan dari Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, atas pernyataan Megawati.

Menanggapi pertanyaan wartawan yang menyebut Nusron menilai pernyataan Megawati adalah bentuk kegelisahan, Rudy membantahnya.

"Bukan kegelisahan. Bu Mega itu kan pengalaman mulai kecil sampai dengan hari ini belum sejahtera lahir-batin loh."

"Saya ini sebagai kader PDI Perjuangan hanya ingin menyejahterakan batinnya Ibu (Megawati) saja belum kesampaian," ucapnya.

Pernyataan Megawati

Megawati Soekarnoputri menilai, saat ini ada keadaan di mana penguasa mulai menekan rakyat.

Hal itu disampaikannya dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD seluruh Pulau Jawa, Senin (27/11/2023) sore.

"Kamu (penguasa) mesti liat perundangan bolehkah kamu menekan rakyatmu, bolehkah kamu memberikan apa pun juga kepada rakyatmu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pidato politik menanggapi dinamika politik tanah air saat ini, disiarkan langsung di YouTube PDI-Perjuangan, Minggu (12/11/2023).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pidato politik menanggapi dinamika politik tanah air saat ini, disiarkan langsung di YouTube PDI-Perjuangan, Minggu (12/11/2023). (Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra)

Megawati lantas mengungkapkan kejengkelan yang dirasakannya.

Alhasil, ia turut menyinggung soal kondisi kekeluargaan yang belakangan memang menjadi polemik dalam Pilpres 2024 kali ini.

"Lalu keluarganya itu sama sih? Engga deh, sorry deh. Emang keluarganya polisi juga engga lah, makan baso juga, takut atau tidak?" tanya Megawati kepada pada sukarelawan.

"Tidak," jawab relawan.

"Yes, gitu dong. Aih, mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel," tegasnya.

Wanita berusia 76 tahun itu bahkan sampai menyinggung kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa Orde Baru.

Presiden ke-5 Indonesia itu mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa Orde Baru.

"Republik ini penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" ujarnya.

"Benar tidak? Merdeka, merdeka merdeka, menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran," tegas Megawati yang diikuti teriakan 'lawan' dari para relawan yang hadir.

(Tribunnews.com/Deni/Gita Irawan/Reza Deni/Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas