Capres Anies Baswedan Paparkan Empat Tantangan yang Dihadapi Indonesia dalam Tantangan Global
Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan memaparkan bahwa Indonesia akan menghadapi empat tantangan global di masa depan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berbagi gagasan terkait apa yang harus dilakukan ke depannya oleh Indonesia dalam menghadapi tantangan global di masa depan. Di mana Anies memaparkan ada empat tantangan yang harus segera diantisipasi.
“Geopolitik dari mulai transformasi unipolar ke multipolar, dari translatik ke Asia, ancaman hibrida dan koersi ekonomi serta distrustri antara negara naik,” terang Anies dalam keterangan persnya.
Kemudian ada tantangan ekonomi global mulai dari capital outflow, disrupsi rantai produksi dan lainnya. Selain itu ada krisis Iklim, dan democratic backsliding di mana banyak negara demokrasi bergerak ke arah otoriter bahkan korup.
Baca juga: Jubir AMIN: Program Bantuan Operasional Tempat Ibadah Bakal Jadi Skala Nasional Jika Anies Terpilih
Maka dari itu Anies menegaskan bahwa Indonesia harus lebih berperan aktif dalam kancah global. Indonesia bukan sekedar partisipan yang sifatnya menonton saja tetapi partisipan yang menawarkan gagasan untuk dunia
“Pentingnya Indonesia ke depan, dimana kita tak boleh lagi untuk jadi penonton dan pasif, indonesia harus tampil di depan dan jadi agenda setter dalam percakapan global,” tegas Anies.
Anies pun memaparkan bagaimana nantinya Indonesia berperan besar, di mana Indonesia memegang pedoman yakni kekuatan cerdas berbasis nilai. Untuk Kekuatan Cerdas yang dimaksud adalah memajukan politik luar negeri dari aspek kapabilitas (hard power) dan daya tarik (soft power) secara beriringan.
“Sedangkan berbasis nilai, yang mana nilai menjadi pedoman kebijakan luar negeri agar tercipta kepercayaan global,” ujarnya.
Kekuatan cerdas berbasis nilai ini ditopang oleh lima pilar antara lain ekonomi yang maju dan berkeadilan, menciptakan lingkungan yang lestari, mengembangkan brand Indonesia dan melakukan diplomasi yang proaktif serta inklusif.
“Intinya Indonesia mendunia, dan kita AMIN-kan bersama,” tutupnya. (***Deska***)
Baca juga: Anies dan Cak Imin Hadiri Silaturahmi dan Konsolidasi Keluarga Besar Muhammadiyah