TRIBUNNEWS.COM - Puluhan santri dari sejumlah alumni pondok pesantren modern dan tradisional yang tergabung dalam Santri Spartan, melakukan ziarah kebangsaan ke sejumlah makam Wali Songo di Pulau Jawa.

Ketua Umum Santri Spartan, Gus Afthon Lubbi, mengatakan kegiatan ini bermaksud untuk bersilaturahmi sekaligus berdoa untuk keberlangsungan Pemilu 2024 yang damai.

"Ziarah yang kami lakukan dengan jumlah 10 orang alumni pesantren bermaksud agar pemilu 2024 ini berjalan lancar, jujur dan adil," ungkap Afthon yang juga merupakan alumni Pesantren Gontor, Sabtu (2/12/2023).

Perjalanan ziarah akan diawali dengan mengunjungi makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat.

"Selanjutnya ke makam Wali Songo yang lainnya. Perjalanan ini akan kami lakukan selama akhir pekan," ungkap Budi Firmansyah, alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Baca juga: Debat Cawapres Ditiadakan KPU, Ini Tanggapan 3 Kubu Paslon

Mereka akan menargetkan setidaknya ziarah di tujuh makam Wali Songo.

Diketahui sembilan makam Wali Songo tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, yaitu :

1. Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim
Lokasi : Gresik, Jawa Timur

2. Sunan Ampel atau Raden Mohammad Ali Rahmatullah
Lokasi : Surabaya, Jawa Timur

3. Sunan Giri
Lokasi : Gresik, Jawa Timur

4. Sunan Bonang atau Raden Makdum Ibrahim
Lokasi : Tuban, Jawa Timur

5. Sunan Drajat atau Raden Syarifudin
Lokasi : Lamongan, Jawa Timur

6. Sunan Muria atau Raden Umar Said
Lokasi : Kudus, Jawa Tengah

7. Sunan Kalijaga atau Raden Said
Lokasi : Demak, Jawa Tengah

8. Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq
Lokasi : Kudus, Jawa Tengah

9. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
Lokasi : Cirebon, Jawa Barat

Baca juga: Berikan Pencerahan Politik kepada Masyarakat Jelang Pemilu 2024 Dua Perguruan Tinggi Jalin Kerjasama

Untuk diketahui, Santri Spartan merupakan aliansi sejumlah alumni puluhan pondok pesantren modern dan salafi yang tersebar di Indonesia.

Sementara itu Afthon Lubbi merupakan Peneliti Pusat Kajian Agama dan Budaya (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Salain itu, dirinya juga menjadi pengajar atau ustaz di Pesantren Motivasi Indonesia, Bekasi, Jawa Barat.

Sejumlah Pihak Gelar Doa Bersama untuk Pemilu 2024

Selain dari kalangan santri, sejumlah pihak juga menggelar doa bersama untuk Pemilu 2024.

Antara lain Doa Bersama Pemilu Damai 2024 yang digelar Polda Riau, 24 November 2023.

Polda Riau mendatangkan Ustaz Das'ad Latif sebagai pembicara.

Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengatakan Doa Bersama Pemilu Damai adalah puncak dari proses pengamanan pemilu 2024 nanti. 

Dikutip dari laman Polri, berbagai upaya telah dilakukan Polda Riau bersama penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu mulai dari pra kondisi hingga proses tahapan pemilu di Bumi Lancang Kuning berjalan dengan baik.

“Dari para ulama ikhtiar memang harus, ikhtiar dengan maksimal jangan lupa dengan doa. Berdoalah insyaallah akan dikabulkan."

"Alhamdulillah kita gelar langit bersahabat, dengan Ridha Allah kita bermunajat agar semoga perhelatan pemilu itu berjalan dengan aman, kondusif, bermarwah, berintegritas insyaallah penuh berkah,” ungkapnya.

Enam Umat Beragama Gelar Doa Bersama untuk Pemilu 2024

Doa bersama para tokoh dan umat beragama juga digelar di Jawa Tengah, 8 November 2023 lalu.

Kegiatan bertajuk “Doa Bersama untuk Negeri Dalam Rangka Pemilu Damai 2024” dilaksanakan di halaman Mapolda Jateng.

Doa bersama diikuti oleh enam umat agama, yakni Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan berbagai ikhtiar lahiriah untuk mewujudkan pemilu damai, harus diiringi pula dengan ikhtiar spiritual.

“Jadi harus seiring sejalan. Tidak bisa dipisahkan antara doa dan ikhtiar,” kata Nana, dilansir TribunJateng.com.

“Kita akan melaksanakan pesta demokrasi, pesta dalam rangka untuk memilih para pemimpin bangsa Indonesia. Kalau pesta kan hendaknya bahagia, bukan kemudian menimbulkan suatu konflik,” ungkapnya.

Menurut Nana, jumlah penduduk Jateng yang mencapai 37 juta jiwa, dengan jumlah pemilih sekitar 28,2 juta jiwa. Jumlah itu merupakan tantangan tersendiri.

Pemerintah bersama stakeholder terkait harus betul-betul mengawal, agar berbagai kerawanan, seperti provokasi, hoax dan ujaran kebencian, bisa diminimalisir.

Oleh karena itu, baik pemerintah  daerah, TNI/ Polri, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat perlu melakukan koaborasi.

“Kebersamaan sangat diperlukan untuk menciptakan suasana pelaksanaan pemilu dan pilkada ini dapat berjalan dengan baik, supaya pemilu ini dapat berjalan dengan sejuk, damai dan kondusif," kata dia.

Agenda Pemilu 2024

Diketahui, Pemilu 2024 akan dilangsungkan pada 14 Februari 2024.

Masyarakat akan memilih Presiden-Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Sementara itu bila Pilpres berlangsung dua putaran, pemungutan suara putaran kedua akan dilangsungkan pada 26 Juni 2024.

Adapun Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ikhtiar Wujudkan Pemilu 2024 Berjalan Damai, Umat dan Tokoh Lintas Agama Doa Bersama di Polda Jateng.

(Tribunnews/Gilang Putranto) (TribunJateng.com/Budi Susanto)