Profil 2 Eks Menteri Pendukung Anies-Cak Imin yang Senggol Jokowi: Soal Setnov hingga Pembubaran FPI
Inilah profil 2 eks menteri pendukung Anies-Cak Imin yang berikan kritik pada Presiden Jokowi: Fachrul Razi dan Sudirman Said.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Dua eks menteri RI yang merupakan pendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin), tampak 'menyenggol' Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa pernyataan.
Pertama adalah Sudirman Said, Co-Captain Tim Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin (AMIN), yang juga merupakan eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sudirman Said mengaku pernah dimarahi oleh Presiden Jokowi di Istana karena melaporkan Setya Novanto (Setnov) yang saat itu menjabat Ketua DPR RI ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
Laporan itu terkait polemik kasus 'papa minta saham' yang turut menyeret nama Setnov.
"Ketika saya melaporkan kasus Pak Novanto ke MKD itu Presiden sempat marah, saya ditegur keras dituduh seolah-olah ada yang memerintahkan atau ada yang mengendalikan," ujar Sudirman kepada wartawan, Minggu (3/12/2023).
Kemudian ada Fachrul Razi, eks Menteri Agama (Menag), yang telah dicopot dan digantikan oleh Yaqut Cholil Qaumas.
Ia mengaku dicopot dari jabatan Menteri Agama oleh Jokowi, karena menolak pembubaran Front Pembela Islam (FPI).
"Pada saat seminggu sebelum saya reshuffle, ada rapat kabinet topiknya itu pembubaran FPI. Saya tentu saja hadir," ucap Fachrul dalam video tersebut.
Lantas berikut profil serta sepak terjang keduanya.
Profil Sudirman Said
Sudirman Said merupakan pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah, pada 16 April 1963.
Saat ini, dirinya berusia 60 tahun.
Sudirman merupakan Eks Menteri ESDM periode 2014-2016, mengutip laman resmi Kementerian ESDM.
Sebelumnya, ia pernah mengarungi sejumlah perusahaan dengan menempati posisi sebagai direktur.
Di antaranya, Direktur Keuangan & Administrasi di PT Petrokimia Nusantara Interindo (2003-2005), Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina (2007-2008), Direktur Eksekutif Indika Energy Group, hingga Wakil Direktur Utama PT Petrosea.