Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekretaris Nonaktif MA Hasbi Hasan Terima Duit Koordinasi Rp 3 Miliar dan Tas Bermerk di Kantornya

KPK menyebut Sekretaris Nonaktif Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan menerima uang dan tas branded di kantornya terkait pengurusan perkara.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sekretaris Nonaktif MA Hasbi Hasan Terima Duit Koordinasi Rp 3 Miliar dan Tas Bermerk di Kantornya
Tribunnews.com/ Ashri Fadilla
Sekretaris nonaktif MA Hasbi Hasan menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Sekretaris Nonaktif Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan menerima uang dan tas branded di kantornya terkait pengurusan perkara.

Hal itu diungkap dalam dakwaan Hasbi Hasan yang dibacakan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023)

Penerimaan di kantornya terjadi dua kali, yakni pada Maret dan Juni 2022.

Pada Maret 2022, dia disebut-sebut menerima Rp 3 miliar dari pihak berperkara, Heryanto Tanaka melalui temannya, Dadan Tri Yudianto yang merupakan mantan Komisaris Independen PT Wika Beton.

Dalam hal ini, Heryanto Tanaka merupakan Debitur Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana.

Baca juga: KPK Buru Dugaan Pencucian Uang di Kasus Sekretaris Nonaktif MA Hasbi Hasan

"Hasbi Hasan bertemu dengan Dadan Tri Yudianto di kantor Mahkamah Agung RI dan menyerahkan uang sebesar Rp 3.000.000.000," kata jaksa penuntut umum.

Berita Rekomendasi

Uang itu dimaksudkan agar Hasbi Hasan membantu mengkondisikan perkara kasasi pidana Nomor 326 K/Pid/2022 atas terdakwa Budiman Gandi.

Bersamaan dengan Rp 3 miliar, Dadan juga menyerahkan print out susunan Majelis Hakim perkara Budiman Gandi yang diperoleh dari Theodorus Yosep Parera, pengacara Heryanto Tanaka.

Adapun Majelis Hakim yang bertugas menangani perkara tersebut ialah Sri Murwahyuni sebagai Hakim Ketua, Gazalba Saleh sebagai Hakim Anggota 1, dan Prim Haryadi sebagai Hakim Anggota 2.

Baca juga: Sekretaris Nonaktif MA Hasbi Hasan Didakwa Terima Gratifikasi Rp 11,2 Miliar

Dalam pertemuan itu, Hasbi Hasan berjanji akan berkomunikasi dengan Prim Haryadi agar menyamakan pendapatnya dengan Gazalba Saleh terkait perkara Budiman Gandi.

"Terdakwa menyampaikan kepada Dadan Tri Yudianto bahwa Terdakwa akan berkomunikasi dengan Prim Haryadi agar menyamakan advise blaadnya dengan Gazalba Saleh karena untuk Sri Murwahyuni susah dipengaruhi," ujar jaksa penuntut umum.

Kemudian pada Juni 2022, Hasbi Hasan disebut-sebut menerima tiga tas branded, yakni dua Hermes dan satu Dior.

Ketiga tas tersebut bernilai hingga Rp 250 juta, diterimanya dari Heryanto Tanaka melalui Dadan Tri Yudianto.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas