Cak Imin: Saya Nyesal Gak Nyapres Umur 25 Tahun, Maklumlah Bukan Anak Presiden, Sindir Gibran?
Alih-alih memberi motivasi, Cak Imin lantas menyampaikan penyesalan diri perihal pencalonan dirinya di pilpres saat usia tua, namun disertai kalimat
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Calon wakil presiden RI (cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku menyesal baru memutuskan maju ke ajang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden saat usia tak lagi muda.
Hal itu disampaikan Cak Imin saat mengisi agenda Kuliah Politik di Institut Agama Islam (IAI) Al-Muslimun, Bireuen, Aceh.
Pernyataan itu bermula saat dirinya memotivasi mahasiswa yang merupakan anak muda untuk memiliki impian yang besar, termasuk menjadi pemimpin.
"Jadi, bermimpi lah terus, karena mimpi tidak pernah kita harus bayar, mimpi itu harapan, mimpi itu passion," kata Cak Imin di hadapan mahasiswa IAI Al-muslimun, Rabu (6/12/2023).
Mimpi itu kata Cak Imin harus ditempatkan setinggi mungkin, sebab menurutnya, anak muda atau generasi milenial dan Gen Z masih memiliki energi atau kekuatan yang baik.
Sehingga kata dia, gerak cepat juga harus dilakukan, termasuk dalam upaya mencapai harapan bangsa menjadikan bonus demografi sebagai cara menggapai Indonesia emas.
"Mumpung muda pasti ada yang namanya energi lebih kuat, ini yang memiliki energi. percepatan dalam bergerak, nah selagi tidak posisi passion, energi dan kecepatannya anda miliki," beber dia.
Alih-alih memberi motivasi, Cak Imin lantas menyampaikan penyesalan diri perihal pencalonan dirinya di pilpres saat usia tua, namun disertai kalimat sindiran mengarah ke kondisi cawapres sekaligus putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua DPR RI itu berharap agar anak muda tidak menyesal pada usia tua.
Pasalnya, Cak Imin mengaku agak menyesal baru maju pilpres di 2024 ini. Hal itu bukan tanpa sebab, Ketua Umum PKB itu berkelakar kalau dirinya tidak memiliki power dan bukanlah anak seorang presiden.
"Jangan pernah sia-siakan kalau misal menjadi tua. Saya aja udah agak menyesal, kenapa nggak nyapres sejak umur 25 tahun yang lalu, ya maklum bukan anaknya presiden. Ya saya anaknya orang biasa, anaknya kiai," ucap Cak Imin.
Baca juga: Sejumlah Eks Pengurus hingga Pendiri Demokrat Menyeberang Dukung Pasangan AMIN, Siapa Saja Mereka?
Atas pernyataan Cak Imin itu, para mahasiswa yang hadir dalam acara terdengar riuh sambil menyerukan suatu teriakan.
Meski baru saat ini maju di pilpres, namun Cak Imin mengklaim kalau sejatinya untuk menjadi pemimpin harus memiliki rekam jejak atau track record.
Kondisi ini yang menjadikan dia, merasa optimistis untuk memutuskan maju pilpres mendampingi Anies Baswedan sambil membawa missi perubahan untuk Indonesia
"Itu keyakinan kami karena apa? kami punya track record, orang jangan dilihat masa depannya, lihat juga masa lalunya. meskipun masa lalu itu bukan negatifnya, track recordnya. Capai-capaiannya, kekurangan-kekurangannya, nah itulah yang namanya track record," tukas dia.
Baca juga: Jubir Timnas AMIN Sebut Zulkieflimansyah Minta Maaf usai Hadiri Kampanye Ganjar
Dalam agenda ini, Cak Imin turut didampingi oleh Wakil Ketua Umum PKB sekaligus Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid serta Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Syamsurijal.
Tak hanya itu, turut hadir juga Waketum PKB lainnya sekaligus mantan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Ketua DPP PKB Faisol Riza dan Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto.