NETFID : Debat Perdana Hukum dan HAM Tidak Komprehensif
Bukan mengenai acara, kritik mencuat perihal tanggapan paslon tentang tema yang diangkat dalam debat capres
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Debat Capres yang digelar pada Selasa (12/12/2023) malam di Kantor KPU RI mendapat sorotan.
Bukan mengenai acara, kritik mencuat perihal tanggapan paslon tentang tema yang diangkat dalam debat.
Adapun, debat pertama Pilpres 2024 mengusung tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.
Ketua Umum NETFID Indonesia Muhammad Afit Khomsani mengatakan, debat perdana dengan agenda hukum dan HAM semalam tidak dan jauh dari kata komprehensif.
Menurutnya, para pasangan calon (paslon) tidak mengungkapkan praktek-praktek pelanggaran Hukum dan HAM sudah banyak terjadi.
Baca juga: Saat Prabowo, SBY, Djoko Suyanto hingga Sutanto Kumpul di Reuni Akbar Akabri 1970-1973 di Magelang
“Bahasan pada debat kemarin sangat jauh dari kata cukup, mereka tidak menyampaikan suatu masalah secara komprehensif, akar dari masalah penegakan hukum dan HAM seperti apa, fakta fakta pelanggaran hukum seperti apa dan langkah kedepan seperti apa. “ kata Afit hari ini (13/12/2023).
Kemudian, lanjutnya, bahasan tentang visi dan misi juga kurang mendalam.
Apalagi rencana program yang kata Afit, masih jauh dari tataran implementatif.
“Semua paslon tidak berfokus pada visi misi yang sudah disetorkan ketika pendaftaran kepada KUP. Mereka cenderung menyampaikan tendensi pribadi atau kelompok atau tim mereka untuk saling menjatuhkan. “ ungkap Afit.
Karena sibuk saling menjatuhkan, mereka jadi melupakan fokus dari debat yaitu adu gagasan.
"Kaitan dengan hukum dan HAM para calon tidak terfokus, reformasi hukum dan HAM seperti apa yang kemudian akan mereka lakukan dalam lima tahun kedepan."
"Lalu cenderung tadi, tendensi pribadi dan kelompok," ucap Afit.
Satu di antara topik HAM yang mengemuka pada debat tadi malam adalah kasus pelanggaran HAM yang ditujukan kepada Capres 02 Prabowo Subianto.
”Nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tahanan-tahanan politik yang katanya saya culik, ada di pihak saya, membela saya. Jadi, masalah HAM jangan dipolitisasi,” kata Prabowo.