Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBHI Respons Prabowo Soal Masalah HAM Jangan Dipolitisasi

Julius Ibrani merespons pernyataan Prabowo Subianto soal larangan mempolitisasi masalah HAM.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in PBHI Respons Prabowo Soal Masalah HAM Jangan Dipolitisasi
Kanal Youtube KontraS
Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani. 

"Jadi (Prabowo seharusnya) tinggal bilang, 'saya pastikan tidak ada orang lagi yang berbuat kesalahan seperti saya, dengan seluruh kebijakan yang akan kami ratifikasi ini'. Wah selesai, tepuk tangan semua," sambungnya.

Julius justru menyayangkan respons Prabowo saat ditanya Ganjar Pranowo soal masalah HAM ini yang dinilainya lebih mengedepankan emosi.

"Dia (Prabowo) lebih mengedepankan emosi pribadinya dia. Dia kelihatan betul gusar ketika ditanyakan itu. Ketika Ganjar menanyakan itu, dia malah 'come on lah', 'you know lah', malah begitu-begitu, itu apa? Sama sekali tidak menunjukkan level kenegaraan di dalam jawaban seperti itu."

Sebelumnya, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menjawab pertanyaan yang diajukan Capres Nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengenai beberapa kasus pelanggaran HAM.

Diketahui, Prabowo memiliki catatan kelam dalam hal penegakkan HAM. Yakni terkait kasus pelanggaran HAM tentang penculikan mahasiswa pada 1997-1998.

Ganjar menyoroti 12 kasus pelanggaran HAM berat yang pernah terjadi di Indoensia, mulai dari Peristiwa 65, Penembakan Misterius, Talangsari, Penghilangan Paksa sampai kasus di Wamena.

Ia juga mengatakan, pada tahun 2009 DPR sudah mengeluarkan 4 rekomendasi untuk presiden membentuk pengadilan HAM ad hoc, menemukan 13 korban penghilangan paksa, memberikan kompensasi dan pemulihan, dan meratifikasi konvensi anti penghilangan paksa sebagai upaya pencegahan.

BERITA TERKAIT

"Kalau Bapak (Prabowo) di situ apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Pertanyaan kedua, di luar sana menunggu banyak ibu2 apakah bapak bisa membantu di mana kuburnya yg hilang agar mereka bisa berziarah?" tanya Ganjar kepada Prabowo, dalam debat perdana capres 2024 di Kantor KPU RI, pada Selasa (12/12/2023).

Merespons hal itu, Prabowo justru menyinggung, bahwa penanganan masalah HAM itu ditangani oleh cawapres pendamping Ganjar, yakni Menko Polhukam Mahfud MD.

Prabowo menuturkan, kasus yang menjadi catatan kelamnya itu kerap ditanyakan di setiap Pilpres yang diikutinya, terutama saat hasil survei menyatakan elektabilitasnya meningkat.

"Apa lagi yang mau ditanya kepada saya? Saya sudah jawab berkali-kali tiap 5 tahun kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu," kata Prabowo.

Padahal, Menteri Pertahanan RI itu mengklaim, dia merupakan sesorang yang keras membela HAM.

"Saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia," ujarnya.

Meski demikian, Prabowo kemudian mengatakan, sejumlah orang-orang yang dulu pernah menjadi tahanan politiknya (tapol) kini malah bergabung mendukungnya di Pilpres 2024.

"Nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tapol-tapol yang katanya saya culik sekarang ada di pihak saya membela di pihak saya," tegas Prabowo.

"Jadi masalah HAM jangan dipolitisasi Mas Ganjar, menurut saya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas