Survei Terbaru Elektabilitas Capres-cawapres di Luar Jawa Menurut 3 Lembaga Survei
Tiga lembaga survei itu diantaranya Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator, dan Litbang Kompas.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desember 2023 atau sekitar dua bulan menjelang hari pemungutan suara di Pilpres 2024, sejumlah lembaga survei mempublikasikan temuan terbaru elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Tiga lembaga survei itu diantaranya Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator, dan Litbang Kompas.
Selain mempublikasikan survei secara nasional juga ada hasil survei elektabilitas capres-cawapres per wilayah atau per daerah.
Seperti diketahui ada tiga kontestan peserta Pilpres 2024 yakni pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies-Muhaimin.
Baca juga: Mengukur Peta Kekuatan Partai Islam di Pemilu 2024
Kemudian nomor urut 02 Prabowo-Gibran dan nomor urut 03 Ganjar-Mahfud.
Tiga pasangan calon itu masing-masing memiliki basis pemilih di daerah tertentu.
Selengkapnya berikut elektabilitas capres-cawapres 2024 di luar Jawa versi LSI, Indikator, dan Litbang Kompas:
1. Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Survei LSI dirilis pada Minggu (10/12/2023).
Survei ini dilakukan pada 3-5 Desember 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.426 dengan margin of error 2,6 persen.
Secara nasional elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan sebesar 45,6 persen.
Disusul Ganjar-Mahfud dengan perolehan 23,8 persen.
Terakhir ada Anies-Muhaimin dengan elektabilitas sebesar 22,3 persen.
Namun di luar Jawa pasangan Prabowo-Gibran tampak mendominasi di atas angka 40 persen.
a. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Sumatera: 24.5 persen
Bali Nusa: 13.1 persen
Kalimantan: 17.9 persen
Sulawesi: 23.5 persen
Maluku Papua: 30.0 persen
b. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Sumatera: 46.9 persen
Jawa Timur: 53.3 persen
Bali Nusa: 41.8 persen
Kalimantan: 46.3 persen
Sulawesi: 45.4 persen
Maluku Papua: 28.8 persen
c. Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Sumatera: 15.4 persen
Bali Nusa: 36.8persen
Kalimantan: 24.7 persen
Sulawesi: 17.3 persen
Maluku Papua: 37.9 persen
Adapun responden yang tidak tahu atau tidak menjawab adalah :
Sumatera: 13.1 persen
Bali Nusa: 8.2 persen
Kalimantan: 11.2 persen
Sulawesi: 13.9 persen
Maluku Papua: 3.3 persen
2. Survei Lembaga Indikator
Survei Indikator dilakukan pada 23 November sampai 1 Desember 2023.
Survei diikuti sebanyak 1.200 responden dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan margin of error 2,9 persen.
Secara nasional hasil survei Indikator menunjukkan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas sebesar 45,8 persen.
Kemudian di posisi kedua ada Ganjar-Mahfud dengan 25,6 persen dan Anies-Muhaimin berada di urutan ketiga dengan 22,8 persen.
Dalam survei Indikator, responden yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan sebesar 5,8 persen.
Di luar Jawa pasangan calon Prabowo-Gibran masih mendominasi perolehan suara seperti dirangkum berikut ini.
a. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Sumatera: 29.1 persen
Aceh: 64.6 persen
Sumatera Utara: 24.7 persen
Riau: 35.8 persen
Sumatera Selatan: 13.2 persen
Lampung: 14.7 persen
Sumatera lainnya: 34.8 persen
Bali Nusa: 9.5 persen
Bali: 1.5 persen
NTB: 23.8 persen
NTT: 2.9 persen
Kalimantan: 16.3 persen
Kalimantan Barat: 16.3 persen
Kalimantan lainnya: 16.2 persen
Sulawesi: 26.7 persen
Sulawesi Selatan: 34.7 persen
Sulawesi lainnya: 19.9 persen
Maluku Papua: 28.6 persen
b. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Sumatera: 47.3 persen
Aceh: 25.0 persen
Sumatera Utara: 49.3 persen
Riau: 35.9 persen
Sumatera Selatan: 65.7 persen
Lampung: 60.1 persen
Sumatera lainnya: 40.5 persen
Bali Nusa: 46.6 persen
Bali: 33.1 persen
NTB: 60.0 persen
NTT: 45.5 persen
Kalimantan: 46.6 persen
Kalimantan Barat: 53.2 persen
Kalimantan lainnya: 43.4 persen
Sulawesi: 56.6 persen
Sulawesi Selatan: 55.1 persen
Sulawesi lainnya: 57.8 persen
Maluku Papua: 33.1 persen
c. Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Sumatera: 19.0 persen
Aceh: 3.6 persen
Sumatera Utara: 23.9 persen
Riau: 16.6 persen
Sumatera Selatan: 18.0 persen
Lampung: 20.6 persen
Sumatera lainnya: 20.6 persen
Bali Nusa: 38.3 persen
Bali: 60.8 persen
NTB: 11.0 persen
NTT: 44.7 persen
Kalimantan: 46.6 persen
Kalimantan Barat: 26.6 persen
Kalimantan lainnya: 32.2 persen
Sulawesi: 13.3 persen
Sulawesi Selatan: 4.4 persen
Sulawesi lainnya: 21.0 persen
Maluku Papua: 31.0 persen
d. Tidak Tahu/Tidak Jawab
Sumatera: 4.6 persen
Aceh: 6.8 persen
Sumatera Utara: 2.0 persen
Riau: 11.7 persen
Sumatera Selatan: 3.1 persen
Lampung: 4.7 persen
Sumatera lainnya: 4.2 persen
Bali Nusa: 5.6 persen
Bali: 4.6 persen
NTB: 5.1 persen
NTT: 6.9 persen
Kalimantan: 6.8 persen
Kalimantan Barat: 3.9 persen
Kalimantan lainnya: 8.2 persen
Sulawesi: 3.3 persen
Sulawesi Selatan: 5.7 persen
Sulawesi lainnya: 1.3 persen
Maluku Papua: 7.2 persen
3. Survei Litbang Kompas
Survei Litbang Kompas dilakukan secara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden dan dipublikasikan pada pekan ini.
Mereka dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ini +/- 2,65 persen.
Dalam survei ini secara nasional Prabowo-Gibran mendapatkan 39,3 persen suara.
Sementara Anies-Cak Imin 16,7 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 15,3 persen.
Sementara itu, pemilih yang masih bimbang (undecidedvoters) mencapai 28,7 persen.
Sementara sebaran pemilih yang memilih Prabowo-Gibran terlihat masih mendominasi di luar Jawa terutama di Bali-Nusa Tenggara dipilih hingga 57.8 persen.
a. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
- Sumatera: 23.0 persen
- Bali-Nusa Tenggara: 6.0 persen
- Kalimantan: 19.8 persen
- Sulawesi: 16.7 persen
- Maluku-Papua: 14.0 persen
b. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
- Sumatera: 37.1 persen
- Bali-Nusa Tenggara: 57.8 persen
- Kalimantan: 42.0 persen
- Sulawesi: 46.9 persen
- Maluku-Papua: 42.0 persen
c. Ganjar Pranowo-Mahfud MD
- Sumatera: 5.8 persen
- Bali-Nusa Tenggara: 27.7 persen
- Kalimantan: 8.6 persen
- Sulawesi: 10.4 persen
- Maluku-Papua: 18.0 persen
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.id
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.