TRIBUNNEWS.COM - Sosok ajudan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya tengah menjadi sorotan.

Tak lain setelah Teddy Indra Wijaya hadir dalam debat perdana calon presiden (capres) di KPU, Selasa (12/12/2023).

Tak sekadar hadir, Teddy Indra Wijaya juga memakai kemeja biru yang merupakan seragam kampanye pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Kehadiran Teddy Indra Wijaya lantas menuai sorotan. Apalagi ia masih berstatus sebagai prajurit TNI aktif.

Kemunculan Teddy Indra Wijaya yang memakai kemeja biru bahkan duduk di barisan tim sukses (timses) berpotensi melakukan dugaan pelanggaran pemilu.

Baca juga: Bawaslu Kaji Dugaan Pelanggaran Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Rekam Jejak Mayor Teddy Indra Wijaya

Teddy Indra Wijaya merupakan alumnus Akademi Militer (Akmil) tahun 2011. Sebelumnya, ia menamatkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang.

Teddy Indra Wijaya merupakan prajurit infanteri dari Kopassus sekaligus satu di antara prajurit terbaik yang dimiliki TNI AD.

Dalam perjalanan kariernya, Teddy Indra Wijaya pernah terpilih menjadi satu di antara asisten ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) per 11 April 2016.

Saat menjadi asisten ajudan Jokowi, Teddy Indra Wijaya masih menyandang pangkat Letnan Satu (Lettu).

Dalam video yang diunggah ke akun resmi Youtube Jokowi berjudul "Sang Asisten Ajudan Presiden", Teddy Indra Wijaya bercerita bagaimana dirinya bisa menjadi asisten ajudan kepala negara.

Untuk menjadi ajudan, seseorang harus melalui seleksi ketat dari masing-masing angkatan. Teddy pun terpilih mewakili TNI.

Teddy juga menjabarkan perbedaan tugas antara Paspampres dan ajudan.

Paspampres fokus kepada pengamanan dan keselamatan Presiden.