Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Mimbar Bebas, Mahasiswa Berbagai Kampus di Banten Tolak Politik Dinasti

Ribuan mahasiswa Banten dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten, menggelar mimbar bebas di Tangerang.

Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Gelar Mimbar Bebas, Mahasiswa Berbagai Kampus di Banten Tolak Politik Dinasti
istimewa
Ribuan mahasiswa Banten dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten, menggelar mimbar bebas di Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (21/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Ribuan mahasiswa Banten dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten, menggelar mimbar bebas di Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (21/12/2024).

Dalam mimbar bebas tersebut, mahasiswa menegaskan menolak politik dinasti dan menyerukan kepada seluruh rakyat dan mahasiswa se-Indonesia melawan Pelanggar HAM.

Dalam orasinya, Humas AMPB Shandy Marta Praja menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait usia capres dan cawapres.

Putusan itu memberikan karpet merah kepada Gibran Rakabuming Raka mendaftar cawapres walau umurnya belum 40 tahun.

"Yang lebih mengecewakan, proses menjadi cawapres melanggar kode etik Mahkamah Konstitusi," ujar Shandi.

Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT) ini menambahkan,Gibran yang diklaim mewakili sosok kaum muda dinilainya salah besar. Justru, imbuh Shandi, sosok Gibran mewakili kepentingan oligarki yang haus kekuasaan.

BERITA REKOMENDASI

"Ini jelas manipulatif, ini parah sekali. Jangan dong membodohi rakyat untuk sekadar melanggengkan kepentingan satu keluarga tertentu dalam memperpanjang kekuasaan," tegasnya.

Terkait masih diberikannya ruang bagi pelanggar HAM untuk menjadi calon pemimpin, kritik Shandi, itu tidak mungkin jika pelanggar HAM kelak berkuasa akan menuntaskan kasus pelanggaran HAM yang dilakukannya sendiri.

Pantauan di lapangan, mimbar bebas digelar di jalan masuk kawasan pendidikan Cikokol. Lokasi itu dipakai setelah mahasiswa ditolak menggelar mimbar bebas di dalam kampus STISIP Yuppentek.

Padahal proses izin sudah dilakukan, tapi H-1, pihak yayasan menolak kampusnya dijadikan lokasi acara mimbar bebas.

"Kami menduga ini ada pihak-pihak tertentu yang melakukan intimidasi dan penggembosan di acara mimbar bebas," pungkasnya.

Mimbar bebas tersebut disemarakkan dengan musik-musik perjuangan yang menghadirkan grup band cadas SOKRAS serta Samsaka yang suaranya mirip Iwan Fals. Dalam mimbar bebas tersebut SOKRAS membawa pesan-pesan perjuangan.

Baca juga: Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Jambi Gelar Pentas Seni dan Mimbar Bebas

Digelar di berbagai daerah

Aksi mimbar mahasiswa tersebut sebelumnya sudah digelar di berbagai daerah di Indonesia.

Aksi tersebut sudah dilaksanakan di Surabaya, Yogyakarta, Medan, dan Kendari, Aceh.

Analis politik dari Universitas Krisnadwipayana, Ade Reza Hariyadi angkat bicara terkait aksi protes sejumlah elemen mahasiswa di Yogyakarta.

Dirinya menilai aksi kelompok mahasiswa mulai gerah dengan manuver-manuver politik penguasa.

"Ini menjadi kegelisahan anak-anak muda terdidik dan juga sebagai bentuk koreksi terhadap perilaku para elite yang memperebutkan kekuasaan ini keluar dari pakem-pakem yang ditentukan dalam konstitusi," kata Ade kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Jawa Timur Gelar Mimbar Bebas di Unitomo Surabaya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas