Ini Kata PP Muhammadiyah Soal Klaim 172 PTMA Dikerahkan Jadi Saksi Pilpres 2024
Sikap Muhammadiyah, kata Irwan akan tetap netral dalam Pemilu 2024 dan tidak mendukung partai politik atau pasangan capres-cawapres tertentu.
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Seni, Budaya dan Olah Raga Prof Irwan Akib membantah klaim Tim Sukses Pasangan Capres Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Tamsil Linrung, bahwa 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) bakal bergerak menjadi saksi mengawal suara pasangan tertentu dalam Pemilihan Presiden 2024.
Irwan menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) merupakan amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah sehingga kebijakan PTMA harus sejalan dengan Muhammadiyah, termasuk masalah politik praktis.
Baca juga: Barisan Ekonom yang Jadi Mentor 3 Cawapres Muhaimin, Gibran, dan Mahfud MD Jelang Debat Pilpres 2024
Sikap Muhammadiyah, kata Irwan, telah ditegaskan dalam Rapat Konsolidasi Nasional pada bulan November 2023 lalu di Yogyakarta, bahwa Muhammadiyah akan tetap netral dalam Pemilu 2024 dan tidak mendukung partai politik atau pasangan capres-cawapres tertentu.
"Sebagai Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, kami tegaskan PTMA tidak terlibat urusan politik praktis dan tidak memiliki tautan dengan timses manapun, apalagi sampai digerakkan pihak lain untuk menjadi pelaksana kegiatan tertentu," kata Guru Besar Pendidikan Matematika itu di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Baca juga: Debat Cawapres Besok, Gibran Dapat Giliran Pertama Sampaikan Visi Misi Program
Dengan demikian, lanjutnya, bila ada yang mengklaim akan menggerakkan PTMA untuk kegiatan tertentu seperti menjadi saksi paslon tertentu itu tidak benar dan merupakan pernyataan yang tidak berdasar.
Sekadar informasi, Asisten Pelatih Tim Pemenangan Nasional (Timnas) capres - cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Tamsil Linrung menyatakan, akan menggerakkan 172 Universitas Muhammadiyah seluruh Indonesia menjadi saksi di Pilpres 2024 nanti.
Sebanyak 172 Universitas Muhammadiyah tersebut akan terlibat mengawal suara pasangan usungan NasDem, PKB, PKS dan Partai Ummat tersebut.
Selain Muhammadiyah, Tamsil juga meyakini Nahdatul Ulama (NU) arah dukungannya mulai condong ke AMIN. Ia meyakini kalangan Muhammadiyah totalitas untuk AMIN. Sedangkan, untuk NU seperti Muhammadiyah memilih AMIN.
"Kalau pun ada yang membelot, hanya ada paling 1 atau 2 orang yang tidak," kata Tamsil di Jakarta hari Minggu lalu. (Willy Widianto)