Laporan Dana Awal Kampanye Capres-Cawapres: Anies-Cak Imin Paling 'Irit', Prabowo-Gibran 'Boros'
Simak laporan dana kampanye pasangan capres-cawapres 2024. Anies-Cak Imin yang paling irit, sedangkan Prabowo-Gibran boros.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
![Laporan Dana Awal Kampanye Capres-Cawapres: Anies-Cak Imin Paling 'Irit', Prabowo-Gibran 'Boros'](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/debat-pertama-calon-presiden-2024_20231212_224955.jpg)
TRIBUNNEWS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah merilis Laporan Dana Kampanye ketiga pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Lewat laporan tersebut, KPU merilis rincian sumber dana hingga pengeluaran para capres-cawapres selama melakukan kegiatan kampanye.
Publik bisa mengetahui dari mana sumber dana kampanye pasangan capres-cawapres berasal dan untuk apa saja uang yang mereka dapat.
Dikutip dari situs resmi KPU RI, simak dana kampanye ketiga capres-cawapres berikut ini:
Baca juga: Jika Menang Pilpres, Anies Janji Bakal Berhentikan para Pejabat yang Punya Konflik Kepentingan
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Berdasarkan Laporan Dana Kampanye yang diunggah di KPU, pasangan Anies-Cak Imin tercatat memiliki modal kampanye sebanyak Rp1 miliar.
Modal tersebut berasal dari kantong Anies-Cak Imin sendiri.
Keduanya diketahui belum menerima sumbangan modal kampanye dari partai pengusung, NasDem, PKS, dan PKB, ataupun dari pihak lain.
Tak hanya itu, pengeluaran Anies-Cak Imin untuk kampanye tercatat nol atau belum mengeluarkan uang sama sekali.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran diketahui memiliki modal awal kampanye dari kantong mereka sendiri sebesar Rp2 miliar.
Lalu, mereka mendapatkan sumbangan dari parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu Gerindra, PAN, Golkar, PSI, Demokrat, PBB, dan Partai Garuda, berupa barang dan jasa.
Masing-masing sumbangan itu senilai Rp600 juta dan Rp28.838.800.000.
Total, pasangan nomor urut dua ini memiliki dana kampanye sebanyak Rp31.438.800.000.
Hal ini menjadikan Prabowo-Gibran sebagai pasangan capres-cawapres dengan modal awal kampanye terbanyak.
Tetapi, jumlah tersebut berkurang untuk pengeluaran lain dalam bentuk jasa dengan nilai Rp28.838.800.000.
Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Baca juga: INFOGRAFIS: Dana Awal Kampanye Tiga Pasangan Capres-Cawapres, Prabowo Capai Rp 31,4 Miliar
Dibandingkan dua pasangan lainnya, sumber dana kampanye Ganjar Pranowo-Mahfud MD berasal dari banyak pihak.
Menurut laporan yang dirilis KPU, Ganjar-Mahfud hanya memiliki modal kampanye sebanyak Rp100 juta yang berasal dari mereka sendiri.
Namun, Ganjar-Mahfud telah menerima sumbangan berupa bentuk uang dari parpol pengusung, pihak perseorangan, hingga perusahaan dan/atau badan usaha non-pemerintah.
Dari parpol, pasangan nomor urut tiga ini menerima sumbangan uang sebesar Rp2.950.000.000.
Lalu, dari pihak perseorangan uang sebanyak Rp1.670.999.
Sumbangan paling banyak diperoleh Ganjar-Mahfud dari perusahaan dan/atau badan usaha non-pemerintah, yaitu uang senilai Rp20.324.250.000.
Selain itu, sumber dana kampanye Ganjar-Mahfud juga berasal dari bunga bank senilai Rp293.487,37.
Keduanya juga menerima pembuatan bahan atau alat peraga kampanye sebesar Rp 20 juta dalam bentuk barang.
Total, modal kampanye yang diterima Ganjar-Mahfud nilainya mencapai Rp23.396.214.486.
Dari modal tersebut, pasangan Ganjar-Mahfud telah mengeluarkan biaya kampanye untuk kegiatan sebagai berikut:
- Rapat umum (uang Rp10 juta dan barang Rp10 juta);
- Pembuatan alat peraga kampanye (Rp20 juta);
- Pengeluaran lain-lain: administrasi bank (Rp756.597) dan pengeluaran lain (Rp3,4 miliar).
Sehingga, jumlah pengeluaran dalam bentuk uang mencapai nilai Rp3.430.756.597, sedangkan dalam bentuk barang senilai Rp10 juta.
Strategi Biaya Politik 3 Capres
![KPU menggelar debat pertama yang diperuntukkan bagi capres, Selasa (12/12/2023). Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo bertarung gagasan dengan tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/debat-capres-pertama-foto-kpu.jpg)
Baca juga: Ajudan Prabowo Mayor Teddy Dinilai Langgar Netralitas TNI saat Hadir di Debat Capres
Sebelumnya, tiga capres pernah membeberkan strategi biaya politik mereka saat menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa pada akhir September 2023.
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan mengatakan pihaknya fokus melakukan fundraising untuk membiayai kampanye Pilpres 2024.
Fundraising itu, kata Anies, dilakukan oleh ratusan relawan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Kita tidak berencana mengumpulkan uang. Ada lebih dari 600 relawan, semua melakukan fundraising di tempatnya masing-masing, bukan kami mengumpulkan dana."
"Mereka mengumpulkan, mereka bekerja. Kalau saya datang ke sebuah tempat, maka tuan rumah di sana yang akan meng-handle seluruh biaya, ini menjadi sebuah iuran," beber Anies Baswedan saat itu.
Selain fundraising, Anies mengungkapkan saat ini pihaknya memilih membuat konten alat-alat peraga yang bisa diunduh bebas oleh relawan untuk masa kampanye mendatang.
Anies mengakui, masa-masa kampanye adalah masa yang paling banyak menghabiskan uang.
Karena itu, Anies ingin kampanyenya bisa dilakukan secara mandiri oleh relawan-relawan atau parpol pengusungnya.
"Nanti (yang) paling mahal adalah ketika menjelang kampanye, produksi alat-alat peraga. Apa yang sekarang kami lakukan?"
"Kami membuat kontennya, kami taruh di iCloud, dan kami izinkan siapa saja memproduksi kaus, memproduksi banner dari konten yang kami buat," tuturnya.
"Kami sendiri tidak mencetak, tapi kami menyiapkan kontennya," imbuh dia.
Berbeda dari Anies, Ganjar Pranowo justru mengaku dirinya tak ambil pusing soal biaya politik.
Pasalnya, kata Ganjar, PDIP selaku partainya, tak membebankan biaya politik kepadanya.
Ganjar menyebut biaya politik sudah disiapkan secara gotong royong oleh parpol pengusungnya, terlebih untuk saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Ada partai yang mengusung, dan besok itu, untuk pertama kalinya, (pilpres) dengan pilihan legislatif bersama. Maka sekarang soal pembiayaan dari partai menyiapkan, jadi nanti saksinya tidak sendiri-sendiri, saksinya bersama."
"Sebenarnya pembiayaan gotong royong sudah disiapkan untuk mereka (saksi). Saya ternyata tidak diberikan tugas untuk itu (biaya politik). Maka saya berjalan saja sesuai penugasan saya, sebagai seorang capres," urai Ganjar Pranowo.
Sementara itu, dibandingkan dua capres lainnya, Prabowo Subianto adalah yang paling 'senior' dimana Pilpres 2024 ini adalah yang ketiga kalinya ia mencalonkan diri sebagai pemimpin Indonesia.
"Apakah itu artinya Bapak relatif aman? Karena toh duit Bapak banyak, padahal sudah nyapres tiga kali," gurau Najwa Shihab menyinggung soal biaya politik saat melihat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Prabowo.
Ketua Umum Gerindra ini menjelaskan, meski hartanya mencapai triliunan rupiah, ia tetap mengalami kesulitan terkait aset dan usaha miliknya.
"Saya banyak aset, tapi tidak bersifat cash. Bahkan banyak aset saya, pabrik saya, mandek karena saya tidak dapat kredit," aku Prabowo.
Prabowo bahkan secara blak-blakan mengaku, ia pernah menjual aset-asetnya untuk mencukupi keburuhan Gerindra.
"Kadang-kadang saya terpaksa, saya jual aset, saya jual tanah, untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan partai saya," ujar dia.
Namun, demi membiayai kebutuhan Gerindra, Prabowo mengaku tak masalah.
Pasalnya, menurut Prabowo, justru selama ini Gerindra lah yang banyak membiayai dirinya.
"Tapi, sekarang saya dengan gagah, berani, mengatakan partai saya yang banyak membiayai saya."
"Kalau saya panggil anggota saya, mereka kadang-kadang bayar sendiri," ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Prabowo, Gerindra selama ini sudah melakukan self financing di berbagai tingkatan.
Ia mengaku tak pernah memberi uang untuk DPD atau DPC Gerindra.
"Sekarang self financing sudah berjalan. Contoh, tidak pernah saya kasih uang untuk Gerindra di provinsi, Gerindra di kabupaten, mereka (membiayai) sendiri, mereka bikin kantor sendiri," beber Prabowo.
"Kalau partai yang semangat, partai punya idealisme, itu akan bayar sendiri," tandas dia.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.