PAN Bela Zulhas soal Ucapan Amin dalam Salat: Tak Mungkin Beliau Sengaja Melecehkan
PAN membela Zulkifli Hasan soal pernyataannya tentang "amin" yang memicu polemik.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Intan Fauzi mengatakan Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), tidak bermaksud melecehkan dan menistakan agama.
Sebelumnya, muncul polemik yang dipicu oleh pernyataan Zulhas saat membuka acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang.
Dalam kesempatan itu Zulhas mengungkapkan keheranannya tentang perubahan sikap akhir-akhir ini, tepatnya pada tahun politik.
Dia menyebut ada yang tidak mengucapkan kata "amin" setelah Al-Fatihah dalam salat.
"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib baca, 'waladholin... ', Al-Fatihah baca 'waladholin..' Ada yang diem sekarang, Pak. Lho kok lain," kata Zulhas.
"Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," imbuhnya.
Adapun yang dimaksud Zulhas, kelanjutan surat Al-Fatihah itu seharusnya adalah "amin" yang dibaca bersamaan imam dan makmumnya.
Kemudian, Zulhas juga mengatakan ada yang duduk tahiyat menunjuk menggunakan dua jari.
"Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah)," ucap Zulhas terheran-heran.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Zulhas soal Ucapan Amin dalam Salat, Wapres: Jangan seperti Kanak-kanaklah
Menurut Intan, apa yang dikatakan Zulhas justru bagian dari kewaspadaan agar Pilpres 2024 tidak memunculkan perpecahan di dalam masyarakat.
"Pidato Pak Zul pada dasarnya adalah mengingatkan agar semua pihak bisa menahan diri," kata Intan kepada wartawan Rabu (20/12/2023).
Kata Intan, DPP PAN sejak awal sudah melakukan pemetaan, bukan hanya untuk pemenangan partai dan pasangan capres-cawapres yang didukung bersama partai lain.
Pemetaan juga dilakukan guna melihat potensi adanya perpecahan di dalam masyarakat karena menghangatnya situasi politik jelang Pemilu.
Intan menyampaikan potensi pembelahan di dalam masyarakat perlu diantisipasi sejak dini agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat.
Oleh sebab itu, kata Intan, Zulhas berpesan agar semua pihak saling mengingatkan pentingnya menjaga persatuan bangsa.
"Komitmen Ketum kami, Pak Zulkifli Hasan, tidak perlu diragukan terkait perhelatan pemilu. Tidak mungkin beliau sengaja melecehkan apalagi menistakan agama," ujar Intan.
Baca juga: Sindiran Keras Jubir Timnas AMIN Tanggapi Video Viral Zulhas Soal Salat: Ketularan Perilaku BuzzerRp
Tanggapan Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi polemik ucapan amin.
Dia meminta masyarakat tidak mempermasalahkan dan tetap berkeyakinan bahwa ucapan amin merupakan bagian dari salat yang tidak perlu dicampuradukkan dengan urusan politik.
"Kita ini jangan kayak kanak-kanaklah. Urusan amin itukan tidak berarti capres. Amin itu dari dulu sudah ada. Kalau orang bilang waladholin ya mesti amin ya. Terus apa, diganti? ya nggak mungkinlah," tutur dia dikutip dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal Youtube Setwapres, Rabu (20/12/2023).
Dia menegaskan ucapan amin dalam salat sudah lama ada. Adapun arti amin adalah 'kabulkan' atau 'terimakan'.
Oleh karena itu, ucapan tersebut kurang pantas jika dikaitkan dengan perhelatan capres-cawapres ini.
"Dan semua orang tahu itu kok, saya kira itu nggak usahlah seperti itu. Jangan seperti kanak-kanaklah. Amin itu kan bukan untuk calon itu, tapi menjawab ucapan kalau orang salat waladdholin ya mesti amin, ngomongnya apa? Iman, apa dibalik begitu? Ya, tetap amin," ungkap Ma'ruf Amin.
Kubu AMIN: Salat Bukan untuk candaan
Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Daerah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Timur, Fauzan Fuadi, menyayangkan pernyataan Zulhas tersebut.
Menurut Fauzan, ibadah salat tidak seharusnya dijadikan bahan candaan.
Baca juga: Kubu AMIN Kritik Keras Guyonan Zulhas Tentang Salat, Fraksi PAN Beri Pembelaan
Ia pun berharap agar Zulhas segera mengklarifikasi pernyataan soal tahiyat dua jari tersebut.
“Ibadah shalat bukan untuk dibuat bahan candaan. Masyarakat muslim bisa tersinggung dengan candaan yang membawa-bawa salah satu rukun Islam tersebut,” ucap Fauzan, ditemui Rabu (20/12/2023).
"Tidak lucu ya. Tidak sepatutnya. Sepertinya beliau harus segera klarifikasi maksud dari candaannya tersebut. Salat kok dibecandain. Gak bahaya tah?" lanjutnya.
Senada dengan Fauzan, Jubir Tim Pemenangan Nasional AMIN, Geisz Chalifah, turut mengkritik Zulhas.
Geisz perilaku Zulhas mirip dengan mereka yang berada di kalangan penguasa.
“Zulhas sudah ketularan perilaku para BuzzerRp,” ujarnya.
(Tribunnews)