Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sederet Tanggapan Kubu AMIN, PBNU hingga Ma'ruf Amin soal Polemik Candaan Zulhas tentang Salat

Berikut ini sederet respons soal viral video Zulkifli Hasan (Zulhas) bercanda soal ucapan amin dan gerakan tahiyat akhir dalam salat.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sederet Tanggapan Kubu AMIN, PBNU hingga Ma'ruf Amin soal Polemik Candaan Zulhas tentang Salat
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan kata sambutan pada acara perayaan ulang tahun ke 25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). Terbaru, Zulkifli Hasan (Zulhas) menuai sorotan setelah becanda soal bacaan salat dan gerakan tahiyat akhir. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menjadi sorotan setelah potongan videonya viral.

Dalam potongan video tersebut, Zulhas bercanda mengenai bacaan salat dan gerakan tahiyat.

Zulhas menyebut sejumlah masyarakat belakangan ini enggan mengucapkan amin setelah imam salat membaca surat Al-Fatihah.

Selain itu, Zulhas juga mengatakan ada pihak yang mengubah gerakan tahiyat akhir saat salat.

“Itu kalau tahiyatul akhir Pak Kiai, kan gini Pak Kiai, tahiyatul akhir kan gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini pak, kayak gini (menunjukkan dua jari). Itu Pak teman-teman, saking ya Pak Kiai ya,” ujar Zulhas saat acara rakernas Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: PBNU Minta Zulhas Klarifikasi dan Minta Maaf untuk Akhiri Polemik Candaan Politik Berbau Agama

Setelah potongan video itu viral, Zulhas menuai kritik dari sejumlah pihak.

Satu di antaranya dari kubu pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

BERITA TERKAIT

Kubu AMIN: Salat Bukan untuk Candaan

Pernyataan Zulhas itu langsung menuai beragam respons.

Satu di antaranya dari kubu paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Daerah AMIN di Jawa Timur, Fauzan Fuadi menyayangkan pernyataan Zulhas tersebut.

Menurut Fauzan, ibadah salat tidak seharusnya dijadikan bahan candaan.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ketika mengunjungi pameran Trade Expo Indonesia 2023 di ICE BSD Tangerang, Minggu (22/10/2023).
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ketika mengunjungi pameran Trade Expo Indonesia 2023 di ICE BSD Tangerang, Minggu (22/10/2023). Terbaru, Zulhas menuai sejumlah kritik setelah videonya viral saat bercanda soal bacaan dan gerakan salat. (Tribunnews/Endrapta)

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Nilai Ucapan Zulhas Tak Dapat Dikategorikan Penistaan Agama, Ini Alasannya

Ia pun berharap agar Zulhas segera mengklarifikasi pernyataan soal tahiyat dua jari tersebut.

“Ibadah shalat bukan untuk dibuat bahan candaan. Masyarakat muslim bisa tersinggung dengan candaan yang membawa-bawa salah satu rukun Islam tersebut,” ucap Fauzan, ditemui Rabu (20/12/2023).

"Tidak lucu ya. Tidak sepatutnya. Sepertinya beliau harus segera klarifikasi maksud dari candaannya tersebut. Shalat kok dibecandain. Gak bahaya tah?" lanjutnya.

PBNU Desak Zulhas Minta Maaf

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur berharap Zulhas untuk segera memberikan klarifikasi dan minta maaf terkait candaan politik berbau agama.

Gus Fahrur menilai pernyataan Zulhas itu hanya sebatas bercanda.

Namun menurut dia, seorang tokoh hendaknya lebih berhati-hati dalam berkampanye terlebih jika menyinggung soal ritual keagamaan.

"Jadi itu hanya bercanda, karena tidak mungkin seorang muslim melecehkan agamanya sendiri," ujar Gus Fahrur dihubungi Kamis (21/12/2023).

"Jadi mari berkampanye dengan lebih baik, lebih sehat, lebih santun agar tidak memancing keributan."

Dalam kesempatan itu, Gus Fahrur mengimbau Zulhas untuk meminta maaf sekaligus klarifikasi untuk mengakhiri polemik ini.

"Agar ini tidak berkelanjutan, saya kira Pak Zulhas cukup memberikan klarifikasi dan meminta maaf. Dan Saya kira tidak perlu dibesar-besarkan lagi, semoga ke depan pemilu lebih aman dan tertib," katanya.

Baca juga: Beredar Surat Pemberitahuan DPP CMMI Batal Laporkan Zulhas soal Penistaan Agama ke Mabes Polri

CMMI: Pernyataan Zulhas Melukai Umat Islam

Candaan Zulhas turut dikomentari oleh Cendikia Muda Muslim Indonesia (CMMI).

Ketua Umum CMMI, Anhar Tanjung menilai pernyataan Zulhas telah melukai umat Islam dan termasuk dalam penistaan agama.

Karena itu, CMMI mengajak seluruh organisasi masyarakat Islam untuk melaporkan Zulhas ke Mabes Polri.

“Zulkifli Hasan menjadikan salat sebagai bahan candaan dan guyonan. Dalam pidato tersebut Zulhas bahwa saat ini banyak jamaah yang salat tidak menyebutkan Aamiin dalam akhir bacaan surat Al-Fatihah. Ini merupakan penistaan agama yang sangat Keji,” ungkapnya.

Tanggapan Wapres Ma'ruf Amin

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak memperdebatkan polemik pernyataan Zulhas yang kini viral.

Menurutnya, kata 'Amin' tidak harus selalu dikaitkan dengan paslon peserta Pilpres 2024.

"Urusan Amin itu kan tidak berarti capres ya. Amin itu dari dulu sudah ada. Kalau orang bilang 'walladollin' ya mesti Amin ya. Terus apa? Diganti? ya nggak mungkin lah," ujar Ma'ruf Amin, ditemui di Kantor Wakil Presiden, Rabu.

"Soal seperti itu, jangan seperti kanak-kanak lah."

Baca juga: Politikus PAN Intan Fauzi Sebut Zulhas Sosok Pembela Islam, Tak Mungkin Menistakan Islam

Klarifikasi PAN

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto angkat bicara soal polemik pernyataan Zulhas.

Yandri menyebut framing yang kini dialamatkan pada Zulhas sangat menyesatkan.

Padahal, menurutnya Zulhas justru mengingatkan agar jangan sampai masyarakat terpecah belah hanya karena berbeda pilihan dalam Pemilu 2024.

"Bang Zul mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian memunculkan keretakan di masyarakat. Pemilu hanyalah konstestasi 5 tahunan sedangkan persatuan dan kerukunan di masyarakat merupakan pondasi dasar bernegara," jelasnya, Rabu.

Yandri menganggap mustahil Zulhas melakukan penistaan agama.

Dalam pidatonya, kata Yandri, Zulhas justru mengingatkan jangan sampai fanatisme dalam pilihan politik mengubah tata cara salat.

"Dengan rekam jejak yang ada selama ini, tidak mungkin seorang Zulkifli Hasan melakukan penistaan terhadap agama. Bang Zul menyampaikan hal tersebut semata-mata karena ingin mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena fanatisme berlebihan kemudian merubah tata cara salat seseorang," paparnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Taufik Ismail/Rahmat Fajar Nugraha/Yohannes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas