Debat Cawapres: Gibran Bakal Bentuk Lembaga Badan Penerimaan Negara, Dikomandoi Presiden
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kembali berbicara ingin membentuk Badan Penerimaan Negara saat debat, Jumat (22/12/2023).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kembali berbicara ingin membentuk badan penerimaan negara saat debat cawapres segmen kelima, Jumat (22/12/2023).
Dalam segmen kelima debat cawapres ini, Gibran menanggapi pertanyaan cawapres nomor urut tiga Mahfud MD terkait peningkatan tax pajak (rasio pajak) dan menaikkan pajak.
Gibran mengatakan, badan penerimaan pajak dibentuk untuk meningkatkan penerimaan negara.
"Yang namanya menaikkan rasio pajak dan menaikkan pajak itu beda. Gimana caranya menaikkan penerimaan pajak atau menaikkan rasio pajak?" kata Gibran.
Lantas, Gibran mengatakan, akan membentuk badan penerimaan pajak yang dikomandoi oleh Presiden.
"Saya sudah bilang di segmen sebelumnya, kita akan membentuk badan penerimaan pajak dikomandoi langsung presiden, sehingga akan mempermudah koordinasi dengan kementerian terkait," ucapnya.
"Jadi, DJP dan Bea Cukai akan dilebur jadi satu, sehingga fokus dalam penerimaan negara, tidak akan mengurusi lagi masalah pengeluaran," imbuh Wali Kota Solo itu.
Baca juga: Manfaatkan Perjanjian Dagang 25 Negara, Gibran Pilih Hilirisasi untuk Tingkatkan Nilai Ekspor
Lebih lanjut, Gibran menyebut pentingnya digitalisasi di instansi.
"Sekali lagi digitalisasi penting, saya lihat kementerian keuangan sudah menyiapkan," kata Gibran.
Terkait pertumbuhan ekonomi, Gibran meyakini Indonesia akan menjadi raja energi dunia.
Lantaran, sumber energi yang dimiliki di Indonesia.
"Masalah pertumbuhan ekonomi, tadi saya bicara masalah hilirasasi dan investasi, tadi bicara masalah nikel, kita belum bicara masalah tembaga, foxit, timah, bioetanol, biodiesel, kita kalau serius kita benar benar menjadi raja energi dunia."
"Tapi harus serius dan fokus, harus ada keberlanjutan dan penyempurnaan," kata Gibran.
Gibran Jawab soal Pembangunan Infrastruktur Fisik atau Pembangunan Kualitas SDM
Pada kesempatan yang sama, Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan terkait keuangan pajak dan tata kelola APBD-APBN dalam segmen kedua sesi tanya jawab dari pertanyaan panelis.
Dalam kesempatan itu, Gibran menjawab pertanyaan apakah memilih prioritas anggaran pembangunan infrastruktur fisik atau pembangunan kualitas SDM dan ekonomi rakyat.
Gibran menyebut, dua skala prioritas anggaran untuk pembangunan fisik dan Sumber Daya Manusia (SDM) bisa dijalankan dua-duanya.
Kemudian, kata Gibran, tidak semua pembangunan di Indonesia menggunakan dana APBN, melainkan bisa mengajak para investor.
"Dua duanya penting, dan dua duanya harus dijalankan secara paralel," ucapnya.
Contohnya, SDM untuk mewujudkan Indonesia Emas diperlukan generasi emas, talenta anak bangsa yang mumpuni.
Satu di antaranya di tingkat SMK, perlu kebutuhan alat-alat SMK sesuai perkembangan.
"Jadi ketika lulus siap menerima tantangan kerja," ungkapnya.
Lantas, terkait pembangunan IKN, Gibran menyebut tak semuanya harus menggunakan APBN.
"Contoh IKN, tidak 100 persen pembangunan IKN menggunakan APBN, hanya 20 persen APBN sisanya investasi," imbuhnya.
Sehingga, Gibran menyebut, pembangunan di Indonesia tidak semua menggunakan APBN, bisa kolaborasi dengan pihak lain.
"Tidak selalu harus APBN untuk fisik, misalnya swasta, CSR, bisa kolaborasi," ungkap Wali Kota Solo.
Gibran menambahkan, pihaknya akan membentuk badan penerimaan negara yang dikomandoi oleh Presiden.
Diketahui, pelaksanaan debat kedua capres-cawapres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023), tengah berlangsung.
Debat diikuti para cawapres, yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD ini, dimulai pukul 19.00 WIB.
Adapun tema yang akan dibahas meliputi Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Pada debat Cawapres ini, dipandu oleh dua moderator, yakni Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa.
Debat dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan Jingle Pemilu 2024.
Debat dimulai dengan penyampaian visi misi dan pertanyaan dari panelis, serta tanggapan Cawapres.
Pada debat kedua malam ini, cawapres nomor urut kedua Gibran Rakabuming Raka lebih dulu menyampaikan visi-misinya.
Dilanjutkan cawapres nomor ketiga yakni Mahfud MD, dan cawapres nomor urut pertama, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Baca juga: Senyum Gibran saat Mahfud MD Singgung Diplomat Titipan Partai dan Tak Penuhi Syarat
11 Penelis dan Dua Moderator
Terkait panelis debat perdana cawapres, KPU sudah menetapkan 11 nama yang menyusun pertanyaan untuk cawapres.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI juga telah menetapkan dua orang moderator yang akan memandu debat Cawapres.
Berikut deretan 11 nama panelis debat kedua yang sudah ditunjuk secara resmi oleh KPU RI:
1. Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020)
2. Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember)
3. Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Alma Jaya 2015-2023)
4. Fausan Al Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
5. Handri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Undonesia)
6. Hyronimus Rowa (Wakil Rektor bidang Akademik dan Inovasi IPDN)
7. Poppy Ismalina (Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM)
8. Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025)
9. Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro)
10. Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta)
11 Yosa Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS)
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Mario Christian Sumampow, Abdi Ryanda Shakti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.