Debat Cawapres, Gibran: Program Makan Siang Gratis Investasi Menuju Indonesia Emas
Gibran Rakabuming Raka menyebut program makan siang gratis yang digagas oleh timnya adalah investasi menuju Indonesia Emas.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Saat debat, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyebut program makan siang gratis yang digagas oleh timnya adalah investasi menuju Indonesia Emas.
Awalnya dalam debat cawapres yang digelar di JCC pada Jumat malam itu, (22/12/2023), disebutkan bahwa infrastruktur sosial saat ini seperti sanitasi dan air bersih masih memprihatinkan.
Gibran kemudian ditanya bagaimana strategi paslon untuk menyediakan insfratruktur sosial tanpa membebani keuangan daerah.
Gibran kemudian mengaitkannya dengan masalah stunting.
"Jika kita bicara masalah sanitasi dan air bersih, ini nanti nyambung ke masalah stunting," kata Gibran.
Gibran mengatakan untuk mengatasi masalah sanitasi diperlukan kolaborasi dari banyak pihak.
Baca juga: 3 Strategi Mahfud MD Atasi Masalah Ekspor, Singgung Ucapan Jokowi soal Tugas Duta Besar
Dia menyinggung apa yang sudah dilakunnya di Surakarta yang dipimpinnya.
“Kita membangun IPAL komunal di perumahan padat penduduk. Ini penting sekali,” katanya.
“Lalu untuk kebutuhan air bersih, kita juga bekerja sama dengan kabupaten sekitar, misalnya dengan Wonogiri, Klaten, untuk mendapatkan air bersih."
Gibran juga menyebut sekarang sudah ada beberapa proyek strategis nasional berupa pembangunan beberapa bendungan dan embung.
“Ini juga penting untuk meneruskan program pengairan nasional, yang nanti berguna untuk pengadaan air bersih dan mengairi sawah."
Baca juga: Cek Fakta: Gibran Sebut Sudah Banyak Investor Berinvestasi di IKN Nusantara
Dia menyebut masalah sanitasi sangat penting karena ke depannya dia dan Prabowo Subianto ingin menyiapkan generasi pintar.
“Kalau kita ingin mengintervensi masalah stunting, kita juga harus mengintervensi tempat tinggalnya juga," katanya.
“Kita tidak bisa memberikan gizi tambahan untuk ibu hamil dan lain-lain, tapi kita menyentuh rumah tinggalnya."