Debat Kedua Jadi Ajang Pembuktian Cawapres, Pakar Jagokan Sosok Punya Bekal Bertarung
Debat kedua Pilptres 2024 akan menampilkan ketiga calon wakil presiden (Cawapres)
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Debat kedua Pilpres 2024 akan menampilkan ketiga calon wakil presiden (Cawapres) pada Jumat (22/12/2023).
Masing-masing cawapres bakal unjuk kebolehan mengusung hingga menanggapi program terkait sektor ekonomi satu di antaranya yang menjadi topik.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai debat cawapres akan menjadi ajang pembuktian bagi Gibran Rakabuming Raka.
Jamiluddin menilai sebagai Wali Kota Solo, Gibran bersentuhan dengan persoalan yang sama dengan yang dihadapi bupati, gubernur, bahkan presiden.
Baca juga: Sikap Pemimpin Menurut Anies Baswedan: Bukan Kesantunan Tapi Stabilitas Emosinya
"Jadi antara wali kota, bupati, gubernur, dan presiden, ruang lingkupnya sama cuma wilayah lebih luas. Artinya, sebagai wali kota tentu dia (Gibran) akan mempelajari aspek itu, ekonomi, bisnis, perdagangan, kesejahteraan, sosial, politik," terangnya, Kamis (21/12/2023)
Sebab itu, Gibran seharusnya sudah mengetahui substansi dari berbagai persoalan.
Gibran juga diyakini sudah mengetahui seluk beluk APBD yang mencakup segenap pengelolaan daerah.
Berbekal hal itu, Jamiluddin menilai Gibran sudah cukup punya bekal untuk bertarung, tidak perlu gelisah dan khawatir menghadapi debat cawapres.
"Seharusnya dia sudah punya pengalaman yang nantinya bisa digunakan sebagai materi dalam debat," tambahnya.
Debat cawapres juga dinilai akan menjadi ajang pembuktian bahwa kemajuan Solo adalah hasil kerja keras, bukan sekadar bantuan dari pemerintah pusat.
Diketahui, Gibran menggenjot pertumbuhan ekonomi Solo dari minus 1,74 persen menjadi 5,3 persen.
"Makanya kita harapkan Gibran pada debat cawapres bahwa keberhasilan dia tidak semu, memang riil. Tapi itukan tidak bisa dengan menunjukkan sekadar omongan, tetapi dia harus menunjukkan bukti kinerja dia di berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi," bebernya.
Gibran juga dinilai mendapat keuntungan dengan tema isu ekonomi digital yang akrab di kalangan anak muda.
"Justru kalau Gibran bisa memanfaatkan itu, dia harus kuat membahas ekonomi digital. Dan saya yakin untuk itu, Pak Mahfud dan Cak Imin kan sudah senior, biasanya hal seperti itu sudah tidak masuk pembahasan intens mereka," tegasnya.