Singgung Penutupan Alexis, Anies: Perubahan Butuh Kewenangan
Anies Baswedan menyampaikan untuk melakukan perubahan perlu kewenangan, karena tanpa kewenangan maka sulit tercapai perubahan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden, Anies Baswedan menyampaikan untuk melakukan perubahan perlu kewenangan, karena tanpa kewenangan maka sulit tercapai perubahan.
Anies lalu mengilustrasikan ribuan orang berkumpul, berdemonstrasi tidak bisa membuat harga beras turun. Ribuan orang berkumpul minta pupuk harganya murah, tidak bisa terjadi, minta biaya pendidikan murah, tidak bisa terjadi.
“Itu bisa berubah, karena kewenangan,”ujar Anies ketika menyampaikan orasi di GOR Ciceri, Serang, Banten (21/12/2023).
Anies mencontohkan salah satu perubahan yang terjadi di Jakarta saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta yaitu penutupan Alexis, lokasi prostitusi atau pelacuran yang sangat terkenal di Jakarta tapi sulit ditutup.
“Di Jakarta, ada tempat yang namanya Alexis, itu tempat maksiat dan tempat prostitusi, tahu? tahu dari internet ya, yang penting tidak pernah ke sana. Apa yang pernah terjadi, tempat itu didemo berkali-kali, demontrasi banyak sekali, ditutup? tidak, didemo lagi, didemo lagi, tidak bisa ditutup,”ungkapnya.
Baca juga: Kiai Ahmad Mustain Jombang: Pasangan AMIN Memiliki Kemampuan yang Lengkap
Penyebabnya menurut Anies, karena Alexis punya ordal (orang dalam) dan punya backing. Tahun 2017, terjadi pergantian gubernur, dan ketika gubernur ganti, Alexis akhirnya berhasil ditutup dengan cukup dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan dari sang Gubernur.
“Itulah yang disebut dengan kewenangan. Pada tanggal 14 Februari 2024, kita harus memutuskan kepada siapa kewenangan ini harus diberikan? kepada siapa diberikan?” Amin, Amin, Amin” sahut warga yang hadir dalam kampanye Anies di Gor Ciceri.
Menurut kemenangan itu tidak otomatis bisa diberikan, perlu perjuangan secara bersama-sama “Karena itu kita harus menjangkau semuanya,” kata Anies.
Anies menegaskan, perjuangan perubahan yang saat ini dilakukan, bukan soal satu orang, bukan pula soal satu partai, bukan soal koalisi, tapi ini soal masa depan bangsa. “ Arahnya mau kemana? kita tegaskan bahwa arah yang kita bawa adalah Indonesia yang adil, makmur untuk semua,”tandasnya. (***Fitrah***)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.