Pilpres 2024 Disebut Bakal Berlangsung 2 Putaran, Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat
FAPTI) bekerja sama dengan Alvara Research Center menggelar survei nasional terkait Elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia (FAPTI) bekerja sama dengan Alvara Research Center menggelar survei nasional terkait Elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024.
Hasilnya, Pilpres disebut bakal berlangsung dua putaran.
Hasil survei memperlihatkan bahwa dari ketiga pasangan Capres – Cawapres, kebanyakan responden akan memilih pasangan Prabowo - Gibran (46 persen), Ganjar Pranowo - Mahfud MD sebesar ( 26.4 %) dan Anies Baswedan - Muhaimin sebesar (21.3%), dan yang tidak tahu (6.3 %).
“Pemilih Jokowi – Ma’ruf Amin di tahun 2019 cukup banyak yang memilih pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD, sedangkan pemilih Prabowo – Sandi akan tetap memilih Prabowo yang berpasangan dengan Gibran di tahun 2024,” kata Andre Rahadian selaku salah satu Ketua FAPTI dalam siaran pers, Kamis (28/12/2023)
Andre menjelaskan, dalam survei ini juga ditanyakan apa yang seharusnya jadi fokus pemerintahan baru dimana kebanyakan responden (48.3%) memilih mementingkan isu perekonomian, terutama tentang keterbukaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan atau gaji, dan menstabilkan harga untuk rakyat.
Andre mengatakan survei yang dilakukan organisasinya dan Alvara ini, dilakukan penebalan responden khusus di Jawa, dengan tambahan 4.000 orang responden.
"Hasilnya memperlihatkan responden di Jawa Tengah akan memilih pasangan Ganjar – Mahfud MD (47%) diikuti Prabowo – Gibran (32.8%),” tuturnya.
Adapun responden di Jawa Timur akan memilih pasangan Prabowo – Gibran (45,8%) dan Ganjar – Mahfud (30.9%). Sedangkan di DKI Jakarta, kebanyakan responden memilih pasangan Anies – Muhaimin (34,1%) diikuti Ganjar - Mahfud (31.4%).
Andre menegaskan, berdasarkan hasil survei tersebut, belum ada pasangan calon presiden yang memiliki suara lebih dari 50%. “Sehingga, kemungkinan besar Pemilu akan berlangsung dua putaran. Dan, peluang paling besar yang masuk ke putaran kedua adalah Prabowo – Gibran dan Ganjar – Mahfud,” ucap dia.
Sementara untuk hasil survei parpol, secara top of mind dan survei terbuka, awareness atas partai politik tertinggi adalah Golkar sebesar 92.9%, diikuti PDIP sebesar 92.6% dan Gerindra sebesar 89.9%.
“Suara PDI Perjuangan cukup tinggi di wilayah Jawa dan Maluku Papua, sedangkan Gerindra elektabilitas tertinggi di Sumatera, Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan, dan Nasdem lebih tinggi di Sulawesi,” ujarnya.
Sementara itu, Eko Nugroho seaku Sekretaris Jenderal FAPTI memaparkan, Forum Alumni Perguruan Tinggi memandang penting untuk melakukan survei sendiri, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh Masyarakat.
"Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
FAPTI beranggotakan alumni dari perguruan tinggi negeri dan swasta, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Parahyangan (UNPAR), Universitas Padjajaran (UNPAD), dan lain-lain.
"Survei juga dilakukan untuk menjaga agar pemilu berlangsung secara jujur dan adil,” tutur Andre mengakhiri.
Diketahui, survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
Profil responden didominasi oleh generasi Z dan milenial sebesar 74.9%, dengan 56.2% merupakan warga perkotaan. Margin of error dalam survei ini sebesar 2.8%.
Sementara itu, di survei yang lain, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) juga sebelumnya merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres terbaru pasca debat capres perdana.
Hasilnya pasangan Prabowo-Gibran jadi kandidat dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan pasangan lainnya.
Adapun hasil survei tersebut dilakukan periode 13 - 18 Desember 2023. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka libatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia.
Sedangkan penarikan simple menggunakan metode Multistage Random Sampling. Sample yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.
Sementara itu untuk margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Dalam paparannya Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes, menyebutkan elektabilitas paslon Prabowo-Gibran tertinggi dengan angka 43,7 persen.
"Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar disurvei kita tingkat elektabilitasnya 26,1 persen. Kemudian pasang Prabowo-Gibran 43,7 persen dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen," kata Arya di Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Kemudian dikatakan Arya dalam survei tersebut, ada juga pemilih yang belum menentukan pilihan serta pemilih yang masih bimbang.
"Pemilih yang belum menentukan pilihannya 6,4 persen. Serta pemilih yang tidak bersedia menjawab atau tidak tahu 4,5 persen," sambungnya.
Arya dalam paparannya juga mendata basis wilayah pemilih bagi kandidat capres-cawapres.
Tercatat Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran bersaing sengit di sejumlah wilayah. Diantaranya Sumatera, Jakarta dan Banten.
Sementara itu pasangan Ganjar-Mahfud mendominasi di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran unggul di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua.