Strategi Ganjar-Mahfud Revitalisasi Bulog Wujudkan Kedaulatan Pangan
Revitalitasi lembaga itu bakal jadi bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Revitalisasi Badan Urusan Logistik (Bulog) bakal jadi salah satu program utama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) jika menang Pilpres 2024.
Revitalitasi lembaga itu bakal jadi bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto mengatakan Ganjar-Mahfud berniat mengembalikan peran Bulog seperti semula sebagai pengendali harga pangan dan penampung komoditas dari petani.
Baca juga: Ganjar Launching KTP Sakti saat Kampanye di Boyolali, Ini Daftar 21 Program Unggulannya
Salah satu caranya dengan memperkuat infrastruktur Bulog di daerah.
"Apa saja fungsi awal Perum Bulog? Bulog akan membeli hasil produksi langsung dari petani sehingga dapat menjaga kestabilan harga dari tingkat produsen ke petani dengan membenahi infrastukturnya,"kata Heru dalam keterangan yang diterima, Sabtu (30/12/2023).
Menurut Heru, Bulog nantinya tidak akan hanya fokus pada komoditas beras.
Lembaga yang kini berada di bawah koordinasi Badan Pangan Nasional itu juga bakal mengelelola komoditas beragam jenis pangan lain, seperti jagung dan kedelai.
"Selain itu, juga ada beberapa komoditas lainnya yang telah ditetapkan," ujarnya.
Terkait strategi mewujudkan Bulog menjadi instrumen pengendali harga komoditas pangan, Heru berkata Ganjar-Mahfud bakal terlebih dahulu memperbaiki anggaran untuk Bulog dan mereformasi manajemen pasokan pangan.
Baca juga: Ganjar Jelaskan Program KTP Sakti Kepada Masyarakat Boyolali, Bisa Efektifkan Satu Data Indonesia
"Kami akan memperbaiki anggaran untuk Bulog, mereformasi stock management, menggenjot produksi beras dalam negeri dengan pengelolaan yang terintergrasi hulu hilir (closed loop )," ucap Heru.
Selama ini, Bulog kerap dikritik karena tidak mampu menjaga stabilitas harga pangan, terutama beras.
Operasi-operasi pasar yang dilakoni Bulog kerap tak efektif karena Bulog tak punya cadangan beras yang kuat di gudang-gudang mereka.
Pada 2023, misalnya, Bulog ditugasi pemerintahan Jokowi untuk mengimpor beras berkualitas medium hingga 3,5 juta ton beras.
Stok beras Bulog yang diperkirakan hanya 1,7 juta ton tak ideal untuk mengantisipasi ancaman El Nino.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.