Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar dan Istri Jenguk Pendukung yang Dihajar Oknum TNI di Rumah Sakit Boyolali: Muka Pada Bonyok

Hanya saja kata Ganjar, seorang pendukungnya tersebut kini ada mengalami bengkak-bengkak, memar hingga patah gigi.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Ganjar dan Istri Jenguk Pendukung yang Dihajar Oknum TNI di Rumah Sakit Boyolali: Muka Pada Bonyok
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan istri, Siti Atikoh Supriyanti jenguk dua pendukungnya korban penganiayaan oknum TNI, di RS Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023) malam.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama istrinya Atikoh jenguk dua pendukungnya yang jadi korban penganiayaan dilakukan oknum TNI.

Pantauan Tribunnews.com, Minggu (13/12/2023) Ganjar dan Atikoh datang ke RS Pandan Arang Boyolali sekitar 21.13 WIB.

Ganjar dan Atikoh terlihat kompak menggunakan baju berwarna hitam. Setibanya di rumah sakit Ganjar langsung menuju ke ruang perawatan dua orang pendukungnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan bahwa kondisi dua pendukungnya tersebut terus membaik.

Hanya saja kata Ganjar, seorang pendukungnya tersebut kini ada mengalami bengkak-bengkak, memar hingga patah gigi.

"Dari 7 anak ada dua yang sekarang masih dirawat. Diantaranya tadi saya tidak sempat bicara karena masih tidur keadaannya masih bengkak-bengkak," kata Ganjar kepada awak media.

BERITA TERKAIT

Capres berambut putih tersebut menerangkan ia juga sempat berbincang dengan seorang pendukungnya yang masih dirawat.

"Yang satu sudah bisa diajak bicara hasil pemeriksaan dokter membaik, tidak ada gegar otak, tulang tengkoraknya bagus. Hanya memar dan patah gigi dan sebagainya," kata Ganjar.

Ganjar juga mengatakan bahwa dari kesaksian korban, kejadiannya bermula sedang berhenti di lampu merah. Kemudian korban tiba-tiba dipukul oleh oknum TNI.

"Dia (Korban) lagi berhenti di lampu merah, tiba-tiba dipukul. Jadi kalau ada penjelasan lain. Rasa-rasanya harus ada pengadilan untuk itu biar jelas," tegasnya.

Baca juga: Grace Natalie Sampai Bingung Prabowo Blusukan ke Cilincing Dituding Settingan

Untuk biaya perawatan korban, Ganjar menegaskan telah diurus oleh rekan-rekan di Boyolali.

"Soal seperti itu langsung diberisi," pungkasnya.

Dihajar Gegara Knalpot Bising

Diberitakan, dua orang pengendara motor yang merupakan pendukung capres-cawapres Ganjar-Mahfud mengalami luka usai dianiaya belasan oknum anggota TNI di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).

Kodam IV Diponegoro mengungkap awal mula anggota TNI yang menganiaya dua orang yang diduga relawan Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Boyolali itu.

Kapendam IV Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison mengatakan insiden yang terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali itu karena kesalahpahaman.

"Informasi sementara yang diterima, bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," kata Richard saat dihubungi, Sabtu.

Awalnya, kata Richard, sejumlah anggota Kompi B tengah bermain bola voly sekira pukul 11.19 WIB mendengar adanya suara berisik yang berasal dari kendaraan sepeda motor.

"Tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor kenalpot brong yang oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya," ungkapnya.

Baca juga: Aksi Bagi-bagi Uang ke Warga Viral, Grace Natalie: Gus Miftah Bukan Bagian dari TKN

Saat itu, sejumlah anggota keluar markas untuk mengecek. Setelahnya, terdapat lagi dua orang lainnya yang juga melakukan hal yang sama.

"Lalu, dihentikan dan ditegur oleh anggota. Selanjutnya terjadi cek-cok mulut hingga berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," jelasnya.

Terkini, sebanyak 15 anggota Kompi B Yonif Raider 408/SBH yang diduga terlibat penganiayaan pendukung Ganjar Pranowo tersebut diperiksa dan ditahan.

"Telah memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan Denpom IV/4 Surakarta untuk menahan 15 prajurit terduga kasus penganiayaan guna memeriksa, menyelidiki dan mendalami keterlibatan oknum prajurit tersebut, serta melakukan proses hukum sesuai prosedur yang berlaku," kata Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi dalam keterangannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas