Wadir Representatif TPN Ganjar-Mahfud Jelaskan Maksud Dasar Program 1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes
Charles Honoris menjelaskan maksud dari program “1 Desa, 1 Puskesmas dan 1 Nakes” menjadi progam utama pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Direktur (Wadir) Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Charles Honoris menjelaskan maksud dari program “1 Desa, 1 Puskesmas dan 1 Nakes” menjadi progam utama pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tersebut.
Menurutnya, kesehatan merupakan dasar dari pengakuan derajat kemanusiaan.
Dia menjelaskan, seseorang yang tidak sehat dengan sendirinya tidak bisa memperoleh dan melakukan pekerjaan yang layak, tidak bisa memperoleh pendidikan, dan berbagai hak-haknya yang lain.
Singkatnya, tanpa kesehatan, seorang warga negara tidak bisa menikmati sepenuhnya kehidupan sebagai manusia.
Atas dasar itulah pasangan Ganjar-Mahfud menjadikan program tersebut sebagai target utama.
"Apalah artinya pendidikan gratis, makan gratis, bansos gratis, kalau warga negara negara sebagai penerimanya tidak sehat, akibat ketimpangan pelayanan kesehatan yang terjadi di Indonesia saat ini," kata dia dikutip Kamis (4/1/2023).
Dengan jumlah penduduk 278,8 juta jiwa, menurut standar WHO, Indonesia seharusnya memiliki 278.700 dokter umum (rasio 1 dokter umum : 1000 penduduk).
Menurut data Kemenkes per Juni 2023, jumlah dokter umum di Indonesia sebanyak 159.977 atau masih kurang 118.000-an dokter umum jika mengacu standar WHO.
Charles mengatakan problem ketimpangan pelayanan kesehatan tidak hanya dari jumlah dokter tetapi juga juga jumlah Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan (faskes) terdepan di masyarakat.
Jumlah Puskesmas seluruh Indonesia saat ini 10.435 unit. Dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan beraneka ragam, jumlah tersebut masih jauh dari minimal.
"Bayangkan jika ada orang yang sakit kritis di sebuah desa daerah kepulauan, masa harus menunggu kapal untuk berobat ke puskesmas di ibukota kecamatan yang berbeda pulau," jelasnya.
"Ketimpangan ini sudah darurat, tidak bisa ditunda, dan harus segera diselesaikan dengan "sat-set". Negara harus hadir di setiap desa dalam wujud 1 puskesmas dan 1 tenaga kesehatan (nakes)," imbuhnya.
Pemerintahan Ganjar-Mahfud, kata dia, akan membangun 49.344 puskesmas kelas C/puskesmas pembantu desa sampai 2029.
Disamping itu juga harus dilakukan percepatan penerapan telemedicine dan layanan konsul keliling untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum terjangkau faskes.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris Minta Pemerintah Respons Soal WHO Larang Vape Aneka Rasa
"Program Ganjar-Mahfud 1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes adalah program realistis yang tidak bisa ditawar demi pemenuhan hak konstitusional warga negara atas pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya dapat menaikkan derajat hidup manusia Indonesia. Supaya setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali bisa menikmati sepenuhnya kehidupan sebagai manusia," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.