Prabowo Ajak Anies-Ganjar Diskusi Pertahanan di Luar Debat, Cak Imin Nilai Publik Juga Harus Tahu
Dia menilai pemaparan Prabowo tak perlu dilakukan secara tertutup, meski dirinya tidak keberatan jika Prabowo menginginkan sebaliknya.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyambut baik ajakan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto kepada capres lainya untuk membuka data kinerja Kementerian Pertahanan yang disoroti dalam debat capres semalam.
Menurutnya, ajakan tersebut juga harus diketahui publik.
"Bagus, kalau perlu ada di televisi kita debat di media di publik. Itu lebih transparan," kata Cak Imin di Lampung Timur, Senin (8/1/2024).
Dia menilai pemaparan Prabowo tak perlu dilakukan secara tertutup, meski dirinya tidak keberatan jika Prabowo menginginkan sebaliknya.
"Ini kan urusan kecuali yang dianggap Pak Prabowo tertutup ya boleh-boleh saja, tapi tetep saja kita harus buka," pungkasnya.
Sebelumnya, Calon presiden RI (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengajarkan dua capres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk diskusi bersama buka-bukaan soal data.
Momen itu terjadi saat debat capres kedua di Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam. Prabowo merasa beberapa data yang disampaikan kedua capres tersebut soal catatan-catatan di Kemenhan RI keliru.
Prabowo awalnya meminta kepada Anies untuk berdiskusi bersama di luar agenda debat.
"Jadi saya mengundang kita bicara terbuka, silakan," kata Prabowo kepada Anies Baswedan dalam debat.
Pembahasan itu terkait dengan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) oleh Kemenhan RI.
Anies menilai, kalau pembelian dari alutsista itu merupakan kegiatan non-produktif yang pernah dilakukan oleh pemerintah.
Padahal kata Prabowo, seluruh partai politik pengusung Anies Baswedan di DPR RI menyatakan sepakat dengan apa yang menjadi rencana dari pemerintah.
"Pak Anies, Pak Anies. Saya tidak bicara tertutup, saya bicara di dewan perwakilan rakyat, Komisi 1, di mana semua partai yang pengusung bapak hadir dan menyetujui yang saya ajukan jadi dan juga sekarang waktunya nggak ada," kata Prabowo.
Tak hanya kepada Anies Baswedan, Prabowo juga mengajak Ganjar Pranowo untuk bertemu dan membuka data yang ada di Kemenhan.
Ganjar saat itu, menyoroti soal Minimum Essentials Force (MEF) yang ada di Kemenhan. Menurut Prabowo, dirinya akan menyampaikan seluruhnya kepada Ganjar secara terbuka.
Alasan dirinya pengin membahas hal itu diluar debat, karena Prabowo merasa membutuhkan waktu yang cukup.
"Jadi begini yang bapak ungkapkan itu saya bisa bantah waktunya tidak cukup, saya siap bertemu dengan bapak, mari kita bahas satu persatu akan saya buktikan," kata Prabowo kepada Ganjar.
"Saya butuh hari ini pak," jawab Ganjar.
"Saya gak bisa, saya tidak dikasih waktu, jadi anda tidak fair anda minta saya kasih penjelasan yang begitu rumit tapi waktu saya terbatas, saya transparan saudara, dan yang saya katakan kalau kita bicara MEF," tutur Prabowo.
Atas hal itu, Prabowo meminta agar Ganjar memiliki waktu luang untuk berbicara bersamanya di luar gelanggang debat.
"Jadi mari kita diskusi dengan baik, sebagai negarawan dan tidak mencari-cari hal-hal yang keliru," tukas Prabowo.
Cak Imin pilih beli alat pertanian daripada alutsista
Sebelumnya, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mempertanyakan kebijakan pemerintah yang melakukan pengadaan alutsista ketika sedang tidak dibutuhkan.
Hal ini disampaikan pria yang karib disapa Cak Imin itu saat bertemu dengan para petani dalam acara "Nitip Gus" di area sawah kawasan Sijalak Harupat Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).
Cak Imin heran dengan pertimbangan negara yang rela utang triliunan rupiah untuk membeli alutsista di tengah kondisi negara sedang tidak berperang.
Padahal, menurut dia, banyak kebutuhan masyarakat yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah, misalnya memberikan alat pertanian untuk para petani agar bisa memproduksi bahan pangan.
“Kita enggak perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian,” kata Cak Imin, Rabu (3/1/2024).