Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siti Atikoh Sebut KTP Sakti Solusi Bansos dan PKH Tak Tepat Sasaran 

Siti Atikoh mengatakan, KTP Sakti sangat penting untuk mengintegrasikan seluruh data yang ada di kartu jaminan sosial menjadi satu.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Siti Atikoh Sebut KTP Sakti Solusi Bansos dan PKH Tak Tepat Sasaran 
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Istri calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengajak ratusan ibu-ibu di Lampung untuk memilih pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Istri calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti kembali mensosialisasikan program unggulan Ganjar-Mahfud, yakni Satu Kartu Terpadu Indonesia alias KTP Sakti saat melakukan safari politik di Desa Negeri Katon, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Selasa (9/1/2024).

Siti Atikoh mengatakan, KTP Sakti sangat penting untuk mengintegrasikan seluruh data yang ada di kartu jaminan sosial menjadi satu.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Sebut KTP Sakti Permudah Jaminan Sosial Masyarakat

"Kenapa KTP Sakti itu penting? KTP ini kan sudah ada ya Bu. Nanti KTP Sakti ini diintegrasikan seluruh data yang ada," kata Atikoh dalam sambutannya.

Dia mengaku mendapatkan keluhan mengenai program keluarga harapan (PKH) yang tidak tepat sasaran.

"Ada yang dapat PKH? Ada yang PKH, tapi masih ada keluhan. 'Kok kita yang tidak mampu kok malah tidak dapat? Yang kaya malah dapat'. Iya enggak Bu?" ujar Atikoh.

Baca juga: Ganjar Ajak Nelayan Gunakan KTP Sakti Urus Izin Kapal Secara Online

Selain PKH, bantuan sosial (bansos) juga dikeluhkan masyarakat karena tidak tepat sasaran.

Berita Rekomendasi

"Bansos juga seperti itu. 'Kok itu tetangga ku yang rumahnya besar, yang sudah kaya malah dapat, saya tidak dapet'. Yang petani, 'aku benar-benar petani kecil malah enggak dapat, dia yang tanahnya banyak malah dapet'. Ya enggak?" ungkap Atikoh.

Karenanya, Atikoh menuturkan, untuk mencegah adanya program jaminan sosial tidak tepat sasaran, maka solusinya KTP Sakti.

"Makanya harus ada KTP Sakti. Di sini nanti datanya diintegrasi semua. Mau mendapatkan bansos cukup pakai ini dan datanya itu di-update terus," ucapnya.

"Tidak perlu banyak kartu. Kartu bansos ada sendiri, PKH ada sendiri, wah dompetnya tebal, pusing, ketinggalan satu enggak bisa mencairkan," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas