Cegah Monopoli, Ganjar Pranowo Bakal Larang BUMN Punya Cucu dan Cicit Perusahaan
BUMN harusnya menjadi pionir dan nantinya jika sudah waktunya, BUMN baru akan melepas hal tersebut ke swasta.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, akan melarang BUMN untuk memiliki cucu hingga cicit perusahaan jika terpilih di Pilpres 2024.
Ganjar mengatakan, akibat dari BUMN memiliki cucu hingga cicit perusahaan, swasta kesulitan untuk mendapatkan peran.
Adapun hal ini ia sampaikan dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024).
Baca juga: Ganjar-Mahfud, Khofifah, Gibran dan Bupati Sukoharjo Kirim Karangan Bunga Duka Cita untuk Dokter Lo
"Boleh punya anak perusahaan, tapi tidak boleh punya cucu cicit. Kalau tadi bicara monopoli, saya coba memahami, ini kayaknya yang maksudnya BUMN punya cucu, punya anak, punya cucu cicit, canggah, gantung siwur. Akhirnya swasta tidak punya peran," kata Ganjar.
"Kalau orang bisnis, ini butuh rasa kemanusiaan. Dibagilah kalau yang bisa," sambungnya.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu kemudian juga menyinggung soal peran BUMN. Ia mengatakan, perusahaan plat merah masuk ketika yang lain belum siap masuk.
Menurut dia, BUMN harusnya menjadi pionir. Nanti, jika sudah waktunya, BUMN baru akan melepas hal tersebut ke swasta.
"BUMN itu pionir. Nanti kalau sudah, ini seperti stimulan saja. Kalau sudah, kita lepas," ujar Ganjar.
"Kan sebenarnya negara tidak mencari uang. Nanti kita betul mengelola, me-manage, menstimulun, agar itu tumbuh," lanjutnya.