Ragam Sindiran Prabowo pada Pilpres 2024: Mulai dari Omon-omon hingga Terkait Joget Gemoy
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, melontarkan berbagai sindiran pasca-debat ketiga Pilpres 2024 yang dilaksanakan pada Minggu (7/1/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, melontarkan berbagai sindiran pasca-debat ketiga Pilpres 2024 yang dilaksanakan pada Minggu (7/1/2024).
Pada debat ketiga lalu yang mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik itu, Prabowo mendapatkan sejumlah kritik dari capres lain.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo melemparkan sejumlah pertanyaan kepada Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju.
Selepas debat rampung, Prabowo merespons kritik-kritik itu dalam berbagai pernyataan.
Selain itu, dia juga mengomentari pendapat pihak-pihak yang tak menyukai dirinya melakukan joget gemoy.
Berikut beberapa rangkuman sindiran yang dituturkan oleh mantan Komandan Jenderal Kopassus itu dalam beberapa hari terakhir.
1. Komentari Nilai dari Anies
Dalam debat capres, Anies Baswedan menilai kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan angka 11 dari 100.
Pendapat itu lantas direspons oleh Prabowo dengan menyatakan bahwa dirinya tak sedih dengan nilai yang diberikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurutnya, yang terpenting ialah penilaian dari masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Prabowo saat menerima kedatangan ribuan nelayan di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024) sore.
Baca juga: Prabowo Sindir Pihak yang Tak Suka Dirinya Joget Gemoy: Emang Gue Pikirin!
"Dikira gue sedih dapet 11 dari 100. Nanti yang penting nilai yang diberikan oleh rakyat Indonesia," ucap Prabowo.
Prabowo menyebut pihaknya bercita-cita untuk berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia jika terpilih sebagai pemenang pada Pilpres 2024 mendatang.
"Manakala kita menerima mandat kita akan berjuang sekeras tenaga kita, dengan segala kemampuan kita, segala upaya kita untuk memperbaiki hidup para nelayan kita itu komitmen saya itu sumpah saya kepada rakyat Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, ketika mengikuti acara 'Konsolidasi Indonesia Maju' di GOR Sahabudin, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Prabowo juga melemparkan komentar terkait penilaian dari Anies itu.
"Saya minta tolong bener-bener, berapa hari lalu saya dapat nilai 11 dari 100."
"Tapi saya jawab kalau bahasa Betawi, emang elu siape, emang gue pikirin," ungkapnya, Kamis (11/1/2024), dikutip dari BangkaPos.com.
Tak hanya itu, Prabowo juga mengajak pendukungnya untuk berjoget gemoy ketika ada pihak yang terus melakukan fitnah dan serangan.
"Kalau difitnah, dihina, mending jogetin saja," pekik Prabowo sambil berjoget.
2. Tak Suka Joget Gemoy? Emang Gue Pikirin!
Selama masa kampanye Pilpres 2024, Prabowo lekat dengan citra gemoy. Dalam beberapa kesempatan, dia pun cukup sering berjoget.
Namun, joget gemoy yang dilakukannya itu tak lepas dari kritik yang dilontarkan oleh beberapa pihak.
Merespons kritik dan ketidaksukaan tersebut, putra Soemitro Djojohadikoesoemo itu mengaku tak peduli dengan penilaian tersebut.
Hal ini dikatakannya ketika menerima ribuan nelayan di kediamannya, Jumat (12/1/2024). Saat itu, Prabowo diminta untuk berjoget.
Namun, dia menolak permintaan tersebut lantaran takut dianggap tidak memiliki gagasan jika hanya joget gemoy.
Sebaliknya, Prabowo mengingatkan pentingnya kesopanan saat berbicara selama proses Pemilu 2024.
"Joget? Nanti saya dimarahi, saya sudah dikasih nilai rendah banget loh. Katanya kalau capres harus punya gagasan, gak boleh joget-joget aja. Katanya ngomongnya harus sopan-sopan," ucap Prabowo.
Ribuan relawan nelayan tersebut pun berteriak agar Prabowo tetap berjoget. Lalu, dirinya pun berjoget dengan gaya Gatot Kaca diiringi tepuk tangan ribuan nelayan.
"Gatot Kaca pangeran dari otot kawat tulang besi," ucap pria berusia 72 tahun itu.
Kemudian Prabowo mengaku tidak masalah jika dinilai hanya bisa berjoget.
Dirinya enggan memikirkan berbagai kritik yang mengatakan dia hanya bisa joget gemoy.
"Biar-biar aja orang-orang gak suka kita joget, kita joget aja. Kalau orang Betawi bilang: emang gue pikirin. Emang ente siape? Sorry, ye," tegas Prabowo.
3. Prabowo: Saya Apa Adanya
Dalam acara 'Konsolidasi Indonesia Maju' di GOR Sahabudin, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (11/1/2024), Prabowo juga mengatakan bahwa latar belakangnya sebagai prajurit TNI memengaruhi caranya dalam bertutur.
Dia menyebut bahwa bahasanya dalam menyampaikan sesuatu itu apa adanya.
"Bahasa saya apa adanya."
"Jangan bahasa-bahasa elite, bahasa-bahasa pengamat-pengamat, beginilah, begitulah. (Itu) teori saja, omon-omon kosong," kata Prabowo, Kamis.
Prabowo lalu menyinggung sebuah peribahasa tentang perbuatan baik yang tidak dibalas setimpal.
"Ada kawan saya mengatakan memang benar kadang-kadang pepatah nenek moyang kita banyak benarnya."
"Hati-hati, dalamnya laut bisa kita ukur, dalamnya hati orang belum tentu bisa kita ukur."
"Ada juga nasihat nenek moyang kita. Hati-hati, kadang-kadang, air susu dibalas dengan air tuba," ujar Prabowo.
Meski begitu, dia mengaku tak ambil pusing dengan sindiran dan olok-olok yang dialamatkan kepadanya.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya menyerahkan hal ini pada rakyat dan Allah Swt.
"Tapi, ya, kadang-kadang saya harus sabar, saya cukup mengurut dada saja. Biarlah rakyat dan Allah Swt yang menjawab," ucap Prabowo.
4. Prabowo: Itu Tanah Negara, Mas
Prabowo Subianto menyebut Anies Baswedan sebagai tukang hasut karena saat debat capres mengatakan dirinya memiliki tanah seluas 340 ribu hektare.
Meski enggan menyebut namanya, dia berpendapat Anies berusaha mengadunya dengan masyarakat terkait kepemilikan tanah tersebut.
Prabowo mengatakan ini dalam sambutannya saat acara konsolidasi relawan di Gedung Grahawangsa, Lampung pada Kamis (11/1/2024) siang.
"Sodara-sodara sekalian, ada tukang hasut, tapi saya enggak sebut namanya loh. Nanti dibilang Prabowo emosi."
"Jadi, mau menghasut, mau mengadu saya sama rakyat, tapi pakai data yang keliru. Kalau orang jawa bilangnya keleru. Keleru, salah. Datanya salah," ungkapnya.
Menurutnya, tanah yang disebut Anies adalah tanah milik negara. Tanah itu adalah Hak Guna Usaha (HGU) yang diberikan negara kepadanya untuk dikelola.
"Dibilang Prabowo Subianto punya tanah 340 ribu hektare. Itu tanah negara, Mas. Ini TV lagi mau nangkap nih."
"Prabowo emosi, nah. Itu tanah negara, saya hanya dapat hak untuk HGU, ada macam-macam lah, ada HTI, semua itu milik negara," ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menuturkan dirinya siap mengembalikan kepemilikan tanah itu kepada negara.
Bahkan, kesediaannya itu, sambung Prabowo, sudah dia sampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya sudah katakan setiap kali negara perlu, ambil semuanya. Dan saya sudah pernah menghadap presiden. Saya sudah katakan, Bapak Presiden untuk lumbung pangan rakyat Indonesia kalau perlu semua lahan saya diambil."
"Saya dari sejak muda saya sudah teken mati untuk rakyat Indonesia. Ndoro, aku ini prajurit. Aku perang. Aku bukan di belakang meja, aku perang."
"Masa orang perang mau pakai barang yang gak bagus. Kalau, ini ada TV, ya, saya gak boleh bicara yang emosi loh. Sorry, ye. Sorry, Ndoro. Ndoro, Mas. Tapi rakyat boleh jawab dong," ujarnya.
5. Pinter Teori, tapi Salah
Saat berkampanye di Gedung Balai Puntar, Bengkulu pada Kamis (11/1/2024), Prabowo menyindir politikus pintar teori, akan tetapi kerap mengungkap data yang keliru.
Awalnya, dia mengungkapkan sudah banyak mendapatkan masukan untuk berhati-hati dalam berbicara dan tidak terpancing emosi.
Prabowo pun menolak masukan itu karena ucapannya selalu apa adanya.
"Ada yang juga ngomong ke saya Pak Prabowo hati-hati bicaranya harus hati-hati jangan emosi nanti terpancing, bilang harus sopan. Saya memang dari dulu bicaranya apa adanya," ucap Prabowo dalam sambutannya.
Dia kemudian menyindir pihak yang suka berbicara sopan di hadapan masyarakat, yaitu politikus yang pinter teori yang suka berbicara sopan, tapi salah data.
"Kalau mau denger saya bicara sopan-sopan terus? Bicara seperti politisi seperti akademisi yang pinter teori? Pinter teori, tapi salah."
"Tapi kita nggak boleh bilang tidak pinter, kalau tidak pinter bahasa rakyat apa, ya? Apa? Goblok? Bukan aku yang ngomong, ya? Apa kalau orang tidak pinter?" tanya Prabowo ke ribuan relawan.
"Goblok, goblok," jawab riuh relawan Prabowo yang hadir
Menurutnya, banyak elite politik Indonesia yang salah untuk menilai kepribadian seseorang.
Dia mengkritik politikus yang sengaja mengungkap data salah untuk menyerang lawan politiknya.
"Kalau orang keliru terus itu apa? Kalau orang sengaja salah apa itu? Bukan saya yang ngomong, yah."
"Saya harus sopan, Prabowo harus sopan, Prabowo harus sabar, Prabowo harus arif. Padahal saya kan bekas prajurit bahasanya bahasa, ya, kan," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul: Orasi di Depan Pendukungnya, Prabowo : Saya Mantan Serdadu, Bicara Selalu Apa Adanya.
(Tribunnews.com/Deni/Igman Ibrahim/Yulis)(BangkaPos.com/Rifqi Nugroho)