Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jasa Maruarar Sirait ke PDIP hingga Pernah Pasang Badan untuk Megawati, Selanjutnya 'Terbuang'

Dan puncaknya pada Pemilu 2019, PDIP memindahkan daerah pemilihan (dapil) Ara dari Dapil Jabar IX ke Jabar III yang merupakan bukan basis massa

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Jasa Maruarar Sirait ke PDIP hingga Pernah Pasang Badan untuk Megawati, Selanjutnya 'Terbuang'
Kolase Tribunnews/Kompas.com
Maruarar Sirait (kiri atas), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan atas) dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat bersama Maruarar Sirait (bawah) 

Ayahanda Ara, yakni Sabam Sirait merupakan seorang politikus senior yang telah berpolitik selama tujuh masa presiden Indonesia.

Sabam Sirait juga merupakan salah seorang pendiri PDIP.

Selain itu, Sabam juga pernah menjadi Sekjen PDI Perjuangan selama 13 tahun, anggota DPR RI selama tujuh periode, serta anggota DPA RI selama dua periode. Selain itu, Sabam juga pernah menjabat sebagai anggota DPD RI.

Meski lahir di Medan, Ara justru tumbuh besar di Jakarta. Ia menghabiskan masa sekolah sejak SD sampai SMA di Jakarta. Dan selanjutnya ia menempuh pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Tiga Kali Pileg Sumbang Suara untuk PDIP dan Vokal di Senayan

Anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait, menyampaikan interupsi dalam sidang paripurna terakhir DPR Periode 2014-2019 di ruang paripurna gedung DPR, komplek Parlamen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait, menyampaikan interupsi dalam sidang paripurna terakhir DPR Periode 2014-2019 di ruang paripurna gedung DPR, komplek Parlamen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019). (Ist/Tribunnews.com)

Maruarar Sirait sudah aktif mengasah kemampuan politiknya di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Dia juga aktif sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) kampus tersebut.

Selepas kuliah atau tepatnya pada 1999, ia bergabung ke PDIP dan dikenal sebagai sosok yang kritis dan dinamis. 

Maraurar Sirait tercatat tiga periode sebagai anggota DPR RI dari PDIP yakni periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019, melalui Dapil Jabar IX mencakup Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang. Namun tiba-tiba pada Pemilu 2019, Ara dipindah ke Dapil Jabar III mencakup Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor. 

Berita Rekomendasi

Alhasil, Ara gagal kembali ke Senayan.

Selama 10 tahun terakhir, peran Ara sendiri di PDIP kurang mendapat tempat. Ara tidak punya posisi lagi di struktural DPP PDIP

Dan puncaknya pada Pemilu 2019, PDIP memindahkan daerah pemilihan (dapil) Ara dari Dapil Jabar IX ke Jabar III yang merupakan bukan basis massa konstituennya.

Baca juga: Temuan Pungli Rp 6,1 Miliar di Rutan KPK, DPR: Sangat Menyedihkan

Selama tiga periode menjadi Wakil rakyat di Senayan, Ara terbilang polisitikus PDIP yang cukup vokal, termasuk saat menjadi anggota Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century DPR RI. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI yang membidangi keuangan dan perbankan.

Selain di Senayan, Ara juga pernah didaulat sebagai Ketua DPP Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga PDI Perjuangan masa bakti 2005-2010. Dalam tugasnya, Ara menginisiasi didirikannya Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap PDI Perjuangan di bidang kepemudaan pada 2005.

Pasang Badan untuk Megawati Soekarnoputri

Maruarar Sirait terbilang memiliki loyalitas tinggi terhadap partainya, PDIP. Bahkan, ia pernah "pasang badan" untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang dipolisikan atas tuduhan penistaan agama.

Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama melaporkan Megawati Soekarnoputri ke Bareskrim Mabes Polri, pada 23 Januari 2016. Pelapor atas nama Baharuzaman selaku humas LSM tersebut sekaligus mantan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Jakarta Utara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas