TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan menyambangi Kampung Rufei dan bertemu Suku Kokoda dalam lawatannya di Papua Barat, Selasa (16/1/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Anies melihat secara langsung ketimpangan yang terjadi pada masyarakat yang tinggal di kampung tersebut.

Baca juga: Wacana Koalisi Anies-Ganjar, JK Ingatkan Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi Dalam Politik

"Mereka tinggal di rumah panggung di tepi laut yang terbuat dari kayu dan jauh dari memadai. Rumah-rumah yang secara kesehatan pun tidak bisa disebut layak," kata Anies pada wartawan di Kampung Rufei, Sorong, Papua Barat, Selasa (16/1/2024).

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mengungkapkan saat bertemu dengan Ketua RT Kampung Rufei ia mengatakan perlunya sebuah perubahan bagi masyarakat-masyarakat di Papua Barat.

"Kami mendengar, melihat dan inilah contoh bahwa perubahan itu harus dilakukan. Papua negeri yang sangat kaya alamnya, tetapi masih banyak keluarga bahkan di kota sekalipun bagian dari Kota Sorong yang kebutuhan dasarnya belum terpenuhi yaitu rumah yang layak," ujarnya.

"Jadi salah satunya adalah kampung ini kita ingin agar menjadi kampung yang layak untuk dihuni," pungkas Anies.

Anies Baswedan juga berkesempatan mendengarkan aspirasi masyarakat Suku Kokoda di Kampung Rufei.

Baca juga: Siapa dua orang terduga pelaku yang mengancam menembak Anies Baswedan?

"Mereka menyalurkan aspirasi terkait dengan persoalan-persoalan lahan yang itu kami temui di banyak tempat masyarakat tradisional yang sudah tinggal cukup lama," kata Anies.

Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan terkait terbatasnya fasilitas tambahan seperti musala dan tempat pelayanan.

"Yang menarik di sini walaupun rumah sangat sederhana bahkan bisa dibilang jauh dari layak, tapi ini contoh hidup bersama dengan rukun. Karena satu rumah bisa juga sampai 5 Kepala Keluarga(KK) dan 5 KK ini bisa agamanya berbeda dan mereka tinggal serumah dalam suasana yang rukun dan damai. Ini keunggulan dari desa di kampung ini," kata Anies.