Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Aksi Caleg di Pemilu 2024: Jual Ginjal hingga Rela Dibuang ke Tempat Sampah

Berbagai cara dilakukan oleh para calon anggota legilstaif (caleg) agar mendapatkan suara dari pemilih di Pemilu 2024 ini.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 4 Aksi Caleg di Pemilu 2024: Jual Ginjal hingga Rela Dibuang ke Tempat Sampah
Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Pemilu 2024, para caleg mulai beraksi memperkenalkan diri ke masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemungutan suara di TPS pada Pemilu tinggal 27 hari lagi, tepatnya 14 Februari 2024.

Berbagai cara dilakukan oleh para calon anggota legilstaif (caleg) agar mendapatkan suara dari pemilih di Pemilu 2024 ini.

Yang umum dijumpai adalah pemasangan alat peraga kampanye (APK) seperti spanduk, stiker, dan baliho di tempat umum.

Atau memberikan janji kampanye kepada para pemilih.

Namun ada juga caleg yang membuat cara unik mengkampanyekan dirinya dan lain dari biasanya.

Baca juga: Ini 11 Lembaga Survei yang Akurat Prediksinya di Pilpres 2019 Lalu, Bagaimana 2024?

Seperti apa aksi para caleg berkampanye?

Berikut dirangkum Tribunnews.com, Sabtu (9/12/2023):

Berita Rekomendasi

1. Jual Ginjal untuk Dana Kampanye

Di Bondowoso Jawa Timur, seorang Caleg DPRD Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur rela menjual ginjalnya untuk biaya kampanye.

Erfin Dewi Sudanto politisi lokal dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut bahkan membuat surat tertulis dan menawarkan ginjalnya kepada orang yang mau membeli.

Erfin mengaku biaya kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) membutuhkan biaya cukup besar, sedangkan dirinya tidak memiliki uang.

"Kebutuhan sangat besar sekali. Terutama yang banyak seperti bansos dan kegiatan yang melibatkan masyarakat," ungkapnya, Selasa (16/1/2024).

Erfin Dewi Sudanto Caleg Bondowoso menunjukan surat pernyataan jual ginjal.
Erfin Dewi Sudanto Caleg Bondowoso menunjukan surat pernyataan jual ginjal. (Istimewa)

Dia bercerita temannya yang ikut Pemilu 2019 lalu menghabiskan biaya kampanye sebesar Rp2 miliar namun tidak terpilih.

"Kadang Timses juga butuh uang bensin dan transport, satu orang ada Rp 200 ribu hingga Rp 100 ribu. Karena tahun 2019, teman saya ada yang tidak jadi juga dengan dana Rp 2 miliaran," imbuhnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas