Analisa Pakar Siber Akun Instagram Mahfud MD Diretas Saat Masa Kampanye: Serangan yang Ditargetkan
Pengamat keamanan siber Pratama Persadha menilai, serangan siber berupa peretasan akun instagram Mahfud MD merupakan serangan yang ditargetkan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat keamanan siber Pratama Persadha menilai, serangan siber berupa peretasan akun Instagram Mahfud MD merupakan serangan yang ditargetkan.
Pasalnya Mahfud MD adalah salah satu peserta kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
"Peretasan akun IG ini merupakan sebuah tindakan yang bertujuan untuk menjatuhkan nama beliau," ujar dia saat dihubungi wartawan, Rabu (17/1/2024).
Menurut dia, diretasnya akun IG Menkopolhukam itu dengan menampilkan video tentara Israel, dimana seolah-olah Mahfud MD mendukung Israel tentu saja akan dapat menimbulkan kericuhan.
"Bahwa seorang calon wakil presiden mendukung negara yang oleh sebagian besar warga Indonesia ditentang karena dianggap melakukan serangan militer ke Palestina, dan secara tidak langsung akan menurunkan dukungan suara kepada beliau," jelas Pratama.
Lebih jauh, peretasan terhadap akun pribadi peserta pemilihan umum terutama calon presiden serta calon wakil presiden adalah hal yang sering terjadi.
Hal serupa pernah menimpa Hillary Clinton pada tahun 2015, dimana dia sedang menjadi calon presiden melawan Donald Trump dimana akun email dari ketua tim kampanyenya yaitu John Podesta diretas dan pelaku berhasil mencuri lebih dari 58 ribu email dan pesan.
Sebelumnya pada tahun 2008 calon presiden Amerika Serikat, Sarah Pallin mengalami peretasan akun email Yahoo! personalnya oleh David Kernell yang memperoleh akses ke akun Palin dengan mencari rincian biografi seperti sekolah menengah dan tanggal lahirnya dan menggunakan pemulihan akun Yahoo! untuk kata sandi yang terlupa.
Peretasan juga dialami pada tahun 2020 oleh kandidat US House of Representative dari partai Demokratis, Brianna Wu, menyampaikan bahwa dua akun Google pribadinya yang tidak berkaitan dengan kampanye diretas oleh seseorang di Rusia.
"Belum diketahui secara pasti bagaimana peretas bisa mengambil alih akun IG tersebut, namun hal ini membuktikan bahwa kita harus berhati-hati dengan kredensial yang kita miliki," ujarnya.
Dari klarifikasi staf khusus Menkopolhukam bahwa akun IG tersebut tidak dikelola langsung oleh Prof Mahfud MD melainkan. dikelola oleh sebuah tim.
Baca juga: Instagram Mahfud MD Diretas, Ganjar Soroti Keamanan Siber Jadi PR Penting
Biasanya tim tersebut tidak hanya mengelola satu akun saja tetapi bisa mengelola beberapa akun sekaligus.
"Ada kemungkinan akun IG tersebut berhasil diambil alih oleh peretas melalui metode phising, dimana email yang dipergunakan untuk login kemungkinan tidak dilengkapi metode 2 Factor Authentication dan operator yang menggunakan email tersebut kurang berhati-hati sehingga jatuh kedalam jebakan phising yang dikirimkan oleh peretas," jelasnya.