Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TPN Ganjar Bakal Laporkan Baliho Bobby Berpakaian Dinas Foto Bersama Prabowo

TPN Ganjar-Mahfud, akan melaporkan baliho Wali Kota Medan, Bobby Nasution bersama capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
zoom-in TPN Ganjar Bakal Laporkan Baliho Bobby Berpakaian Dinas Foto Bersama Prabowo
Ist
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, berkunjung rumah dinas dari Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, pada Kamis (26/1/2023) malam. / istimewa 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengatakan, pihaknya akan melaporkan baliho Wali Kota Medan, Bobby Nasution bersama calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Sebab, ada baliho yang bergambar Bobby mengenakan seragam dinas bersama Prabowo.

"Kita akan melaporkan ya karena memang keterlibatan banyak pihak dalam kampanye," kata Todung dalam jumpa pers di Media Center TPN, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Todung juga menyoroti kehadiran ajudan Prabowo, Mayor Inf Teddy Indra Wijaya dalam debat capres sebelumnya.

"Kemarin juga waktu debat capres ada ajudan dari Pak Prabowo, Mayor Teddy yang hadir dalam debat capres pertama. Hal ini sudah dilaporkan kepada pihak Bawaslu," ujarnya.

Dia juga mengkritisi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap mempromosikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

BERITA TERKAIT

"Presiden sendiri bicara di TV mempromosikan PSI dan PSI itu akan menang," ungkap Todung.

Menurut Todung, hal tersebut belum pernah terjadi pada era presiden sebelumnya, seperti di era Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Buat saya ini tidak pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Saya tidak melihat Presiden SBY melakukan yang sama, saya tidak melihat presiden Megawati melakukan hal yang sama. Saya tidak melihat yang lain melakukan ini," tegasnya.

Dia menegaskan, sebagai seorang presiden, Jokowi harusnya tidak boleh berpihak kepada kandidat manapun.

"Buat saya, ini adalah satu hal yang tidak pernah dibayangkan terjadi dalam Pilpres. Seharusnya kan presiden berada di atas semuanya dan kalau saya bilang ini sesuatu yang politically incorrect," ucap Todung.

Baca juga: Tim Hukum AMIN Sumut Laporkan Baliho Bobby Nasution Berpakaian Dinas Bersama Prabowo

"Jadi kalau kita mau bicara mengenai kampanye harus politically correct. Kalau politically incorrect seperti ini ya sudah mencederai," ungkapnya menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas