Pantau Pergerakan Suara di Setiap TPS, Partai Hanura Siapkan SDM dan Sistem Canggih
Partai Hanura akan memastikan gelaran Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil (jurdil).
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menyiapkan jutaan kader sebagai saksi yang akan ditugaskan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) seluruh Indonesia untuk mengawal perolehan suara Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Hanura, Benny Rhamdani disela-sela meresmikan kantor BSN di Jalan Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2023).
Diikuti ratusan kader dan saksi yang akan bertugas di 38 Provinsi seluruh Indonesia.
Benny mengatakan penyiapan saksi tersebut sebagai salah satu upaya Partai Hanura untuk memastikan gelaran Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil (jurdil).
Terlebih lagi memastikan kemenangan partainya.
"Ini adalah bagian dari partisipasi kita untuk mengawal demokrasi yang benar-benar langsung, umum, bebas dan rahasia, tentu subjektivitasnya memastikan satu suara Hanura adalah satu suara yang berharga karena setiap suara itu diberikan oleh rakyat," ujarnya.
Baca juga: Kawal Pemilu 2024, OSO Bekali Saksi Partai Hanura
Lebih lanjut, mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) merinci partainya telah menyiapkan 1.600.000 saksi secara nasional yang akan bertugas di 38 Provinsi untuk mengawal suara Hanura, sekaligus pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di semua TPS.
Dari jutaan orang tersebut, kata Benny, nantinya akan ditugaskan dua orang di setiap TPS yang terdiri dari 820.161 TPS di dalam negeri maupun 3.059 TPS di luar negeri.
"Ada 1.600.000 Sumber Daya Manusia (SDM) yang kita siap ditugaskan untuk bertarung mengawal suara Pemilu 2024 baik tingkat pemilihan legislatif maupun Pilpres dari tingkat desa sampai nasional kita tidak mau ada kencurangan dalam Pemilu 2024 ini, dan kita akan menempatkan setiap TPS dua orang," ucapnya.
"Kemudian setiap hasil perhitungan suara semua formilir diupload dan dinput ke dapur perhitungan. Dapur perhitungan ini secara berjenjang, ada di Kabupaten Kota yang bernama saksi cabang, kemudian dia naik ke daerah Provinsi, setelah itu naik ke Badan D Nasional," tambahnya.
Benny menjelaskan bahwa kantor pusat BSN tersebut nantinya menjadi central untuk menghimpun semua pemungutan suara di seluruh TPS. Sekaligus akan memantau pergerakan suara secara real count.
Dia menyebut telah menyiapkan SDM yang berkompeten dibidangnya untuk memantau dengan sistem yang canggih sehingga tidak ada celah-celah sedikitpun lawan politik melakukan kencurangan.
Benny mengatakan, hal tersebut dilakukan partai untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan di gelaran pesta demokrasi lima tahunan, dinodai dengan cara-cara culas, sebagaimana isu yang marak beredar di ruang publik.
"Ini era digitalisasi kita punya IT, SDM yang sangat ahli di IT, di mana setiap saksi di TPS nanti wajib memegang formulir C1, ini dokumen resmi hasil perhitungan suara. Nah, dokumen C1 ini nanti difoto kemudian dikirim ke cabang BSN sampai ke nasional, selain itu di dapur nasional mereka juga akan melakukan input, jadi tidak ada satupun suara yang tercecer," ujarnya.
"Kita ingin Pemilu ini benar-benar penghormatan kepada suara rakyat yang telah datang ke TPS menyerahkan kepercayaannya melalui proses pencoblosan baik coblos caleg, partai maupun capres-cawapres," tambahnya.
Dia menyatakan jutaan saksi yang ditugaskan Partai Hanura untuk mengawal suara partainya dan Ganjar-Mahfud merupakan petarung dan kader terbaik partai yang dipimpin oleh Oesman Sapta alias Oso.
Benny meminta kepada semua kader untuk tidak takut kepada bentuk intimidasi apapun demi memperjuangkan Marwah partai dan demokrasi yang bersih dari tangan-tangan kotor yang harus dengan kekuasaan.
"Saya sampaikan bahwa yang kita tugaskan ini merupakan kader terbaik, mandat yang sangat berat kita berikan kepada mereka. Tapi saya yakin kader Partai Hanura ini semuanya petarung, kita tidak boleh kalah kepada orang--orang yang harus dengan kekuasaan dengan merusak nilai-nilai demokrasi yang telah dibangun bertahun-tahun," tandasnya.