Ciptakan Lingkungan Hidup Berkelanjutan, Program Ganjar-Mahfud ESG hingga KadarKlim
Sejumlah tantangan terkait kondisi lingkungan hidup seperti perubahan iklim, hingga deforestasi dibahas dalam debat keempat Pilpres 2024
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sehingga dia menilai bahwa jika nantinya pasangan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres 2024 ini, Cak Imin menjanjikan untuk komitmennya melaksanakan konstitusi dan berpihak pada rakyat.
"Konstitusi sudah ada, anggaran juga punya kemudian undang-undang juga banyak sekali lagi komitmen dan kemauan sungguh serta tidak apa ya terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai pemerintah," ungkap dia.
"Oleh karena itu nanti kalau AMIN dipercaya insyaallah yang paling pokok adalah kesungguhan komitmen untuk melaksanakan konstitusi dengan sungguh-sungguh, berpihak kepada rakyat dan lingkungan bukan berpihak kepada investor ataupun pengusaha," ujarnya.
2. Gibran
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pernyataan penutupnya di debat Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024).
Dalam pernyataannya, Gibran kembali mengingatkan pentingnya hilirisasi untuk memajukan Indonesia.
Menurutnya, dengan hilirisasi Indonesia akan keluar dari middle-income trap atau jebakan pendapatan kelas menengah.
Middle-income trap maksudnya adalah istilah yang mengacu pada keadaan ketika sebuah negara berhasil mencapai ke tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.
Selain itu, pria berusia 36 tahun tersebut mengatakan hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah dalam negeri dan akan mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
"Saya tidak akan pernah bosan-bosan membahas hilirisasi," kata Gibran dalam debat yang ditayangkan YouTube KPU RI, Minggu malam.
"Dengan hilirisasi kita akan keluar dari middle-income trap. Dengan hilirisasi kita akan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Dengan hilirisasi kita akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya."
"Tentunya dalam pelaksanaannya dipikirkan aspek lingkungan, keberlanjutan, dan sosialnya," ungkapnya.
Di sisi lain, Wali Kota Solo itu juga menyinggung dampak perubahan iklim yang kian nyata.
Menurutnya, tantangan zaman now semacam ini membutuhkan solusi zaman now (zaman sekarang).
Tantangannya ialah, sambung Gibran, mencari titik tengah, titik keseimbangan.
"Lanjutkan hilirisasi, tapi wajib menjaga lingkungan."
"Tingkatkan produktivitas pertanian dan sektor maritim, tapi wajib menjaga keseimbangan alam," terangnya.
Gibran kemudian berterima kasih kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.
Dia berharap debat kedua cawapres ini dapat memberikan gambaran tentang ke mana arah bangsa ini akan melangkah.
"Sekali lagi, tantangan zaman now membutuhkan solusi zaman now. Tentunya anak-anak zaman now perlu lebih banyak lagi dilibatkan," ungkapnya.
Tak lupa, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto.
Menurutnya, Prabowo merupakan salah satu senior dan teladan yang paling banyak melibatkan anak muda.
Terakhir, dia meminta masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
"Terima kasih kepada Pak Prabowo sebagai salah satu senior dan teladan yang paling banyak melibatkan anak-anak zaman now."
"Langkah awal menuju Indonesia Emas, datang ke TPS coblos nomor dua, Prabowo-Gibran! Terima kasih."
Sebagai informasi, tema yang diangkat dalam debat kedua cawapres adalah Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
3 Mahfud MD
Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD mengungkapkan pesan penutupnya dalam debat cawapres Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024).
Diketahui debat cawapres malam ini mengusung tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Mahfud kemudian menyinggung soal tumpulnya pedang hukum kita.
Dengan tumpulnya pedang hukum yang kita miliki, maka kita tidak bisa menjalankan program pembangunan dengan baik.
"Tadi saya bilang yang kita perdebatkan adalah penting untuk masa depan bangsa."
"Masalah utamanya adalah pedang hukum kita itu tumpul."
"Kalau pedang hukum tidak tumpul kita pasti bisa tabrak habis-habisan, program pembangunan akan berjalan dengan baik," kata Mahfud dalam debat cawapres yang ditayangkan di YouTube KPU RI, Minggu (21/1/2024).
Mahfud bersama Ganjar pun memohon maaf kepada anak cucu dan para ibu yang tak bisa berbuat apa-apa akan adanya kerusakan alam yang terjadi di Indonesia.
"Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada anak cucu yang telah ikut terlibat atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi kerusakan alam yang ibu atau para cucu huni," imbuh Mahfud.
Kemudian Mahfud pun teringat akan lagu seorang penyanyi legendaris Indonesia, Ebiet G Ade yang berjudul 'Berita Kepada Kawan.'
Di mana dalam lagu itu menyinggung soal bencana yang terjadi di tanah air.
"Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa."
Mahfud menegaskan bahwa dalam lagu 'Berita Kepada Kawan ini tersirat bukti akan adanya kerusakan lingkungan di Indonesia.
"Itu bukti kerusakan lingkungan, pesan kepada kawan," ungkap Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud berjanji akan mengembalikan kepada bertahap hak rakyat dan menagih dunia internasional untuk membayar hutang perusakan pembangunan.
"Kami berjanji bahwa kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu, kita akan tagih dunia internasional untuk membayar hutang yang merusak pembangunan," tegas Mahfud.
Terakhir, Mahfud pun ingin mengutip dalil Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dimana dalam dalil tersebut ditegaskan bahwa tugas pemerintah pada rakyatnya adalah kesejahteraan rakyatnya.
"Sebagai santri NU saya ingin mengutip dalil Gus Dur. Yakni tugas pemerintah pada rakyatnya adalah kesejahteraan rakyatnya," pungkas Mahfud.
(Tribunnews.con/Chrysnha, Reynas Abdila, Deni, Faryyanida Putwiliani)