Jubir AMIN: Anies-Cak Imin Fokus Reforma Agraria Agar Masyarakat dan Petani Lebih Berdaya
Timnas AMIN menyatakan program strategis nasional food estate atau lumbung pangan telah menimbulkan kerusakan lingkungan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Timnas AMIN Tatak Ujiyati menyatakan program strategis nasional food estate atau lumbung pangan telah menimbulkan kerusakan lingkungan.
Menurutnya, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggaungkan perubahan terhadap program food estate yang bukan merupakan solusi atas ketahanan pangan.
“Kita lebih berfokus pada intensifikasi dan pemanfaatan lahan yang terbengkalai dengan reforma agraria agar masyarakat dan petani bisa lebih berdaya,” kata Tatak dalam nobar debat keempat cawapres di Studio Tribun Network, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Dia menyatakan bahwa benar Menteri Pertanian serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berasal dari Partai NasDem.
Namun demikian, menteri hanyalah pembantu Presiden yang menjadi leader adalah presiden.
Baca juga: Momen Cak Imin dan Mahfud MD Kompak Sentil soal Food Estate di Debat Cawapres
Tatak menegaskan pekerjaan menteri berdasarkan kebijakan presiden.
“Jangan lupa untuk food estate di Kalimantan Tengah itu adalah yang diberi tugas khusus Menteri Pertahanan Pak Prabowo,” ucapnya.
Kemudian, imbuh Tatak, yang menyelenggarakan food estate dari PT Agrinas di dalamnya itu juga Pak Prabowo.
Baca juga: Cak Imin Kritik Program Food Estate: Mengabaikan Petani dan Merusak Lingkungan
“Sehingga gagal atau berhasilnya program food estate bergantung pada Pak Prabowo,” ungkapnya.
Perlu diketahui, PT Agro Industri Nasional atau PT Agrinas milik Yayasan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Menurut Tatak, PT Agrinas tersebut banyak diisi kroni-kroni Prabowo Subianto.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan, pemerintah telah gagal menghentikan kerusakan hutan dan food estate.
Hal itu menjawab pertanyaan yang dilontarkan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyoal pemerintah gagal mengehentikan kerusakan hutan dan food estate sesuai dengan penilaian WALHI dan Greenpeace.