Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD: Sulit Bongkar Korupsi di Pertambangan, Informasinya Tertutup

Mahfud MD mengungkapkan sangat sulit membongkar praktik korupsi dan praktik ilegal di pertambangan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mahfud MD: Sulit Bongkar Korupsi di Pertambangan, Informasinya Tertutup
Tangkap layar Youtube KPU RI
Cawapres Mahfud MD tanggapi Cawapres Gibran Rakabuming Raka di debat kedua Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024). - Mahfud MD mengungkapkan sangat sulit membongkar praktik korupsi dan praktik ilegal di pertambangan. 

TRIBUNNEWS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD, mengatakan informasi mengenai praktik ilegal dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA), sangat sulit didapatkan.

Berdasarkan pengalamannya selama di Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud mengaku sangat kesulitan mendapatkan data-data terkait praktik ilegal, seperti pertambangan hingga pembalakan liar.

Hal ini disampaikan Mahfud saat ditanya mengenai korupsi pertambangan, perikanan ilegal, hingga pembalakan liar.

Menurut dia, hal ini berbanding terbalik dengan rakyat yang dirugikan, yang memiliki data-data tersebut.

"Saya punya pengalaman di sidang-sidang yang membicarakan tentang ini, informasinya tertutup. Siapa yang punya lahan ilegal di sebelah sana, ketika dibuat daftar, ndak ada di dalam daftar, sementara ada rakyat yang punya data," kata Mahfud MD dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Lebih lanjut, Mahfud menyebut penyelesain praktik ilegal dalam pertambangan, perikanan, hingga pembalakan liar, tidak bisa dilakukan secara menyeluruh.

Pasalnya, menurut Mahfud, permainan para oknum membuat data-data penting mengenai praktik ilegal selalu disembunyikan.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, data-data itu baru akan dibuka jika menjadi perbincangan publik.

"Penyelesaiannya tidak bisa menyeluruh. Permainannya buruk, selalu disembunyikan, kalau orang tahu baru dikeluarkan satu-satu," urai Mahfud.

Lebih lanjut, Mahfud menegaskan pentingnya keterbukaan informasi dari seluruh elemen dan pihak, untuk menjadi dasar penyelesaian praktik ilegal di pertambangan, perikanan, dan kehutanan.

"Penting bagi kita keterbukaan informasi tentang data, data itu jadi basis untuk penyelesaian," tegas dia.

Baca juga: Mahfud MD Singgung Food Estate saat Sampaikan Visi-Misi di Debat Cawapres: Rugi dong Kita!

Diketahui, debat kali ini mengusung tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Sebanyak 11 panelis dijadwalkan hadir dalam debat cawapres malam ini.

Delapan dari 11 panelis diketahui berasal dari akademisi, berikut daftarnya:

  1. Prof. Dr. Ir. Abrar Saleng, S.H, M.H (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin).
  2. Dr. Arie Sujito, SP M.Si, (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM).
  3. Prof. Dr. Arif Satria, SP. MSi (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor).
  4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria).
  5. Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute Presedential Services Reform).
  6. Prof. Dr. Ir. Haryadi Kartodihardjo, MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanaan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor).
  7. Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc, (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu).
  8. Rukka Sombolinggi, SP, M.A (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat).
  9. Prof. Sudharto, P. Hadi, Ph.D, (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015).
  10. Prof. Dr. Sulistiyowati Irianto, M.A, (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia).
  11. Ir. Tubagus Furqon Sofhani, M.A, Ph.D (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas