Bak Banteng Masih Terluka dan Siap Menyeruduk, Pertemuan Jokowi dan Megawati Sulit Terjadi
Ia mengibaratkan momen ini sebagai banteng yang sudah terluka, maka dia siap menyeruduk balik pihak manapun yang dianggap menyalahi atau menghantam
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sulit terjadi.
Alasannya, karena luka yang ditimbulkan dari manuver politik Jokowi atas tendensinya memihak salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berseberangan dengan PDIP, serta manuver lainnya masih tergolong baru.
Apalagi jika berbicara pada lingkup elite partai dan lingkaran Istana Presiden, konflik tersebut masih terus terjadi dan kian berkembang belakangan ini.
"Tapi, kalau merujuk pada dinamika konflik yang terjadi pada komunikasi pada elite partai termasuk di lingkaran istana, memang tampaknya cukup kecil terjadi pertemuan pak Jokowi dengan bu Mega itu," kata Umam dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Selasa (23/1/2024).
PDIP sendiri juga dinilai belum sembuh total atas manuver Jokowi dalam agenda Pemilu 2024.
Ia mengibaratkan momen ini sebagai banteng yang sudah terluka, maka dia siap menyeruduk balik pihak manapun yang dianggap menyalahi atau menghantam ego banteng tersebut.
"Luka yang ditimbulkan oleh manuver dari pak Jokowi belum sembuh total, dan luka itu tergolong baru.
Maka, ibaratnya kalau banteng sudah terluka itu siap menyeruduk balik pihak yang selama ini dianggap menyalahi atau menghantam ego dari banteng itu sendiri," kata dia.