Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sindir Lawan Debat, Cak Imin: Jangan Minta Tolong Orang Lain Untuk Bantah Pendapat Saya

Cak Imin sempat terlibat silang pendapat dengan cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, berkait hilirisasi tambang.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Willem Jonata
zoom-in Sindir Lawan Debat, Cak Imin: Jangan Minta Tolong Orang Lain Untuk Bantah Pendapat Saya
Tribunnews.com/ Fahmi Ramadhan
wapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat wawancara usai hadiri deklarasi Rekan AMIN di Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2024) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku heran pernyataanya saat debat calon wakil presiden (cawapres) lalu justru dibalas sosok lain dan bukan disanggah oleh lawan debatnya.

Padahal kata dia, seharusnya yang menjawab pernyataanya saat debat adalah cawapres yang menjadi lawan bicaranya saat itu.

"Yang debat siapa, yang bantah orang lain. Kalau kamu yang debat sama saya ya kamu yang harus bantah," kata Cak Imin saat menyampaikan orasinya dalam deklarasi

Cak Imin pun sampai menyatakan bahwa sosok cawapres yang ia maksud malah meminta tolong kepada orang lain.

Bahkan ia juga berkelakar lawan debatnya yang dirinya sebut pemuda itu hanya berlindung di ketiak sosok lain yang dia istilahkan sebagai 'opa-opa'.

"Jangan minta tolong orang lain untuk membantah pendapat saya, jangan pernah ngaku pemuda kalau kamu bersembunyi di balik para ketiak opa-opa yang lain," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Meski tak merinci siapa sosok-sosok yang ia maksud namun pada saat debat cawapres kedua, Cak Imin sempat terlibat silang pendapat dengan cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, khususnya terkait hilirisasi tambang yang dinilainya ugal-ugalan.

Direspons Luhut

Pernyataan Cak Imin itu pun sontak direspon oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan ingin mengundang calon wakil presiden (cawapres) nomor 1 itu untuk mengunjungi Weda bay, Morowali.

"Saya sebenarnya ingin mengundang Muhaimin berkunjung ke Weda Bay, Morowali untuk melihat sendiri. Seeing is believing," kata Luhut dalam Instagramnya, dikutip Kamis (25/1/2024).

Luhut bilang, pernyataan Gus Imin itu membohongi publik.

Dia menilai hal tersebut tidak baik ditonjolkan terlebih Gus Imin ini sebagai calon wakil presiden.

"Daripada anda berbohong kepada publik yang menurut saya tuh karakter yang enggak bagus, untuk mencapai satu posisi, anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," jelasnya.

Sebelumnya pada Debat Keempat Pilpres pada Minggu (24/1), Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menegaskan bahwa hilirisasi yang dilakukan pemerintah saat ini dilakukan secara ugal-ugalan.

"Kita menyaksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan. Merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," jelas Gus Imin dalam Debat Keempat Capres-cawapres Pilpres 2024, Minggu (24/1/2024) lalu.

GusImin mengatakan bahwa, berdasarkan data Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebanyak 25.000 tambang ilegal.

Bahkan dia mengklaim bahwa tambang legal yang berada di tanah air saja tidak memberikan kesejahteraan masyarakat.

"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 25.000 tambang ilegal sementara tambang yang legal saja tidak membawa kesejahteraan," ungkapnya.

Selain itu, Gus Imin menegaskan perkembangan hilirisasi maupun pertambangan dinilai tidak signifikan dengan kesejahteraan masyarakat.

Dia pun menyontohkan di wilayah Sulawesi Tengah yang memiliki pertumbuhan ekonomi hingga 13 persen tapi masyarakatnya masih miskin.

"Sulawesi Tengah pertumbuhan ekonominya sampai sekarang bisa 13 persen tinggi sekali. Tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati hilirisasi, apa yang mau kita lakukan sementara ilegal juga terus berlangsung lanjut," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas