Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Imin Ajak Warga Menangkan AMIN di Jawa Tengah: Kita Ubah Sejarah di Kandang Banteng

Cak Imin menyebut pemerintah saat ini telah lama mengabaikan dan menyia-nyiakan rakyat. Bahkan ia sempat menyentil soal gimik joget yang erat

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Cak Imin Ajak Warga Menangkan AMIN di Jawa Tengah: Kita Ubah Sejarah di Kandang Banteng
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Calon wakil presiden (cawapres) 01 Muhaimin Iskandar atau Cak imin berfoto dengan masyarakat dalam kampanyenya di Lapangan Pendawa Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Selasa (30/1/2024). (Mario Sumampow). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow 

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) optimis untuk mengubah kawasan Jawa Tengah yang merupakan lumbung suara pendukung pasangan calon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sekaligus basis pemilih PDIP, menjadi pemilih pasangan calon 01 Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN).

"Jawa Tengah yang katanya kandangnya Ganjar Pranowo, kandangnya banteng, hari ini insyaallah kita ubah sejarahnya kandangnya perubahan untuk Indonesia," kata Cak Imin saat menghadiri Konsolidasi TPES-50 Pekalongan Raya di Gedung Pertemuan Amanjiba, Kota Pekalongan.

Cak Imin menyebut pemerintah saat ini telah lama mengabaikan dan menyia-nyiakan rakyat. Bahkan ia sempat menyentil soal gimik joget yang erat kaitannya dengan calon presiden 02 Prabowo Subianto. 

"Sebab, rakyat merasa sudah lama diabaikan. Rakyat sudah lama disia-siakan, betul? Sudah disia-siakan jawabannya malah joget-joget," ujarnya. 

Lebih lanjut, Cak Imin bercerita soal pertemuannya dengan masyarakat di Jawa Tengah. Para petani katanya, saat ini justru tidak sejahtera. Pupuk petani juga tak tersedia. Pun juga pengangguran kian menjamur. 

Cak imin menegaskan hal ini disebabkan oleh kepemimpinan yang tidak berpikir pada rakyat. Menurutnya, kepemilikan rakyat adalah dengan tidak membiarkan segelintir orang yang menikmati pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kita.

BERITA REKOMENDASI

"Saya ketemu rakyat Jawa Tengah banyak yang mengatasnamakan rakyat, tapi setelah berkuasa pupuk saja tidak pernah tersedia bagi keberlangsungan petani. Betul apa betul? Apa itu yang disebut kepemimpinan kerakyatan? Tidak," tuturnya.

"Kepemimpinan rakyat itu apa? Kalau pengangguran tidak ada di mana-mana, betul? Jalan ke sana ketemu pengangguran, jalan ke sini di tengah saudara ini PASTI banyak saudaranya yang menganggur. Ini semua adalah fakta," sambungnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas