Indonesia Dinilai Sudah Harus Tunjukkan Talenta Digital Nasional pada 2030
Indonesia disarankan perlu mencetak SDM yang menguasai digitalisasi, khususnya generasi milenial. Ini alasannya.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah transformasi digital dinilai harus menjadi fokus Indonesia dalam menatap visi Indonesia Emas 2045.
Untuk itu, Indonesia disarankan perlu mencetak SDM yang menguasai digitalisasi, khususnya generasi milenial.
Presiden Jokowi pernah mengatakan hal itu ketika membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia yang diselenggarakan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
"Yang sering juga saya sampaikan yang bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga mau terus belajar. SDM yang kuat fisik, mental, dan moralnya. SDM yang inovatif menghasilkan karya-karya yang berkualitas,” ujar Jokowi.
Merespons itu, Ketua Umum Ketua Umum Prabowo-Gibran Digital Maju (Program) Francky Rinaldo pun memastikan bahwa Indonesia memang sedang menuju persaingan global.
“Jadi tahu 2045 kita akan menjadi Indonesia emas, tahun 2030 Pak Jokowi sudah menyarankan Indonesia harus menunjukan talenta-talenta digital transformasi,” kata dalam keterangannya, saat membuka Digital Courses & Talk week secara daring, Selasa (30/1/2024)
Pembukaan itu juga dihadiri Tim Kampanye Nasional (TKN) Bravo yang diwakili Rivaldyno.
Menurut dia, langkah yang dilakukan Jokowi sudah cukup baik, sehingga perlu dilanjutkan oleh kepemimpinan yang akan datang.
“Dari Pak Jokowi sudah cukup baik, dan maka dari itu kami dari relawan ikut membangun Indonesia digital. Ada beberapa topik yang kami akan angkat pertama digital sains, digital content dan juga digital security and code,” ujar dia.
Sementara itu, mewakili Komandan TKN Bravo, Rivaldyno menyatakan permohonan maaf atas tidak hadirnya Komandan TKN Bravo Budisatrio Djiwandono.
“Saya mewakilkan Komandan Bravo kita karena sedang berada di daerah pemilihan beliau jadi beliau titip salam untuk rekan-rekan relawan program yang memang ini adalah salah satu simpul yang sangat-sangat penting,” ujar Rivaldyno.
Lanjut dia, masalah digital sains harus menjadi kemampuan bagi anak muda Indonesia menyongsong bonus demografi dan Indonesia Emas 2045.
“Digital sains amat sangat luar biasa, apalagi ini pertama kali dibandingkan semua calon. Tempat kita melakukan pelatihan yang konkrit untuk Indonesia Emas 2045, kenapa saya bilang begitu? Karena data sains ini saya sendiri dulu kepala kebijakan di meta Indonesia dan sekarang juga di advancial di Ali Group, jadi kebetulan memang dekat dengan dunia data sains,” kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.