Kampanye di Pekalongan, Cak Imin Singgung soal Nepotisme hingga Gimik Joget-joget
Saat kampanye di Pekalongan, Cak Imin menyinggung mengenai korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) hingga gimik joget-joget yang melekat di Prabowo.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
"Jawa Tengah yang katanya kandangnya Ganjar Pranowo, kandangnya banteng."
"Hari ini insyaallah kita ubah sejarahnya kandangnya perubahan untuk Indonesia," kata Cak Imin, Selasa.
Kemudian, Cak Imin menyebut pemerintah saat ini telah lama mengabaikan dan menyia-nyiakan rakyat.
Setelah itu, ia menyentil soal gimik joget-joget yang melekat pada Prabowo itu.
"Sebab, rakyat merasa sudah lama diabaikan. Rakyat sudah lama disia-siakan, betul?"
"Sudah disia-siakan, jawabannya malah joget-joget," ujarnya.
Lebih lanjut, Cak Imin juga menceritakan pertemuannya dengan masyarakat di Jawa Tengah.
Dikatakannya, petani saat ini justru tidak sejahtera, bahkan pupuk petani pun tak tersedia.
Selain itu, pengangguran juga kian bertambah.
Menurut Cak Imin, penyebab dari semua itu karena kepemimpinan yang tidak berpikir kepada rakyat.
Wakil DPR RI itu menegaskan, kepemilikan rakyat adalah dengan tidak membiarkan segelintir orang yang menikmati pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kita.
"Saya ketemu rakyat Jawa Tengah banyak yang mengatasnamakan rakyat, tapi setelah berkuasa pupuk saja tidak pernah tersedia bagi keberlangsungan petani."
"Betul apa betul? Apa itu yang disebut kepemimpinan kerakyatan? Tidak," tuturnya.
"Kepemimpinan rakyat itu apa? Kalau pengangguran tidak ada di mana-mana, betul? Jalan ke sana ketemu pengangguran, jalan ke sini di tengah saudara ini PASTI banyak saudaranya yang menganggur. Ini semua adalah fakta," sambungnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Mario Christian)