Hadiri Sarasehan DPD RI, Anies Soroti Ketimpangan Pembangunan Manusia di Jawa dan Daerah Lain
Anies Baswedan, menghadiri acara Sarasehan DPD RI di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024) sore.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menghadiri acara Sarasehan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024) sore.
Dalam sambutannya, Anies menyoroti soal ketimpangan pembangunan ekonomi di Jawa dan Sumatera dengan wilayah lain di Indonesia.
Anies menilai, kesenjangan masih marak di Tanah Air, salah satunya dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Menurut Anies, IPM Jawa dan Sumatera berada di level 69 pada 2013 dan saat ini meningkat ke level 74.
Sementara daerah lainnya baru mencapai level 69 pada 2022.
Meski angka-angka itu hanya menunjukan selisih 5 poin tetapi ada gap yang terjadi selama 10 tahun itu.
"Hanya selisih 5 poin, tapi itu angka 2022, 10 tahun sebelumnya di Jawa dan Sumatera angkanya 69. Tapi 5 poin ini jangan dipandang hanya sebatas selisih angkanya, tapi dilihat dari selisih 10 tahun nya," kata Anies, Jumat.
Dengan demikian, Anies menilai perlu adanya langkah ekstra untuk mengejar ketertinggalan itu.
Sebab menurutnya, jika ketertinggalan itu tak segera diatasi dengan serius akan menimbulkan ketimpangan yang semakin meningkat.
"Untuk mengejar ketertinggalan harus ada langkah-langkah yang ekstra, karena bersamaan dengan kita hendak meningkatkan kualitas manusia, di kawasan luar Jawa dan Sumatera, bersamaan di dua pulau ini angkanya akan naik."
"Ketertinggalan ini jika tak diseriusi akan menimbulkan ketimpangan yang semakin meningkat," katanya.
Baca juga: Gelar Nobar Debat Capres, Pendukung Ganjar dan Anies Siap Kolaborasi untuk Selamatkan Demokrasi
Oleh karena itu, salah satu visi utama yang akan dijunjungnya ialah mewujudkan keadilan yang merata bagi rakyat Indonesia.
Anies menginginkan seluruh anak di Indonesia mendapat kesetaraan fasilitas di segala sektor, baik pendidikan, kesehatan maupun pekerjaan.
"Kami menginginkan anak-anak Indonesia dilahirkan dengan mendapatkan kesetaraan yang sama, baik fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan setara," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.