Ahok: Pemimpin Kalau Tak Pegang Teguh pada Sumpah Jabatan, Tinggalkan!
Ahok menegaskan, masyarakat tidak boleh menuruti perintah siapapun bila dianggap menyimpang.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, siapapun pemimpin di Indonesia yang tidak berpegang teguh pada sumpah jabatan, maka harus ditinggalkan.
Hal ini disampaikan Ahok pada acara deklarasi dukungan Ahokers terhadap Ganjar-Mahfud di Rumah Aspirasi Relawan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (14/2/2024).
Baca juga: Ahok Ngaku Sempat Dilarang Megawati Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Ahok menegaskan, masyarakat tidak boleh menuruti perintah siapapun bila dianggap menyimpang.
"Kalau Ahokers hanya mendengarkan saya ngomong, padahal saya sudah menyimpang dari prinsip Ahok, itu anak goblok minta ampun gua (saya) bilang. Iya dong, emang gua dewa, sirik tahu kalau jadi manusia itu dewa, itu sirik," kata Ahok dalam orasinya.
Baca juga: Cerita Ahok Sempat Dicibir karena Ikut Megawati hingga Pilih Mundur dari Pertamina
Dia pun meminta para pendukungnya untuk meninggalkan dirinya apabila tidak sesuai dengan prinsip seorang Ahok.
"Makanya saya bilang sederhana Ahokers, sekali pun saya kalau pun sudah tidak sesuaikan prinsip seorang Ahok, tinggalkan," ujar Ahok.
Ahok menuturkan, semua pihak termasuk masyarakat harus takut kepada tuhan, bukan partai politik (parpol) maupun orang lain.
"Siapapun pemimpin negeri ini, siapapun percayakan jadi ketua umum partai, kalau dia tidak takut akan tuhan, tidak berpegang pada sumpah jabatan, kita tinggalkan, kita tinggalkan, enggak ada urusan," ungkapnya.