Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CSIS Sebut Gagasan Anies, Prabowo dan Ganjar, Tak Selesaikan Masalah Fundamental Dunia Pendidikan

CSIS mengkritisi debat capres yang mana para kandidat tak bisa memecahkan persoalan fundamental di dunia pendidikan.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
zoom-in CSIS Sebut Gagasan Anies, Prabowo dan Ganjar, Tak Selesaikan Masalah Fundamental Dunia Pendidikan
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bersama Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengikuti debat kelima Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024). Debat kelima mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan,sumber daya manusia dan inklusi. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Direktur Eksekutif Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) Indonesia Medelina Hendytio kritisi debat capres yang mana para kandidat tak bisa memecahkan persoalan fundamental di dunia pendidikan.

Diketahui KPU telah melangsungkan debat terkahir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (4/2/2024) malam.

Adapun debat capres semalam bertemakan Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

"Kemarin dikatakan (Capres) bahwa faktor yang terpenting adalah meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru. Kesejahteraan secara spesifik dikatakan salah satu paslon akan menyamakan paling tidak dengan UMP atau UMK Kabupaten + 10 persen," kata Medelina di kantor CSIS Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).

Ia melanjutkan kemudian ada juga gagasan untuk menjadikan guru-guru honorer status yang lebih permanen.

"Lalu ada juga gagasan untuk mensertifikasi guru yang jumlahnya 1,6 juta," sambungnya.

BERITA TERKAIT

Menurut Medelina tiga gagasan yang disampaikan itu sudah dilakukan sampai saat ini. 

Atas hal itu ia mempertanyakan kenapa itu semua tidak berdampak pada kualitas guru saat ini.

"Sebetulnya apa yang disampaikan tidak menyasar persoalan fundamental yaitu rekrutmen guru," tegasnya.

Ia menyebutkan bahwa rekrutmen guru saat ini berbeda-beda. Ada guru yang diangkat oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan guru yang diangkat oleh sekolah.

"Itu kriterianya berbeda-beda, dan yang lebih penting lagi. Status dan tingkat penggajiannya berbeda-beda," jelasnya.

Menurutnya jika guru masih direkrut dengan cara yang sama seperti saat ini, berbeda-beda. Tak akan ada peningkatan kualitas pendidikan yang terjadi.

Baca juga: Sorotan FSGI Soal Visi Misi Capres-Cawapres Terkait Pendidikan

"5 tahun sekali tema ini akan tetap digaungkan oleh calon presiden untuk meningkatkan elektabilitas. Tetapi tidak memecahkan permasalahan yang sesungguhnya," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas