Beda Respons Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Sanksi DKPP ke Ketua KPU Hasyim Asyari
Paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkomentar soal sanksi peringatan keras yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah menjatuhkan sanksi peringatan keras kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari dan anggotanya.
Hasyim Asyari dan anggotanya dianggap telah melakukan pelanggaran etik karena menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Putusan DKPP itu turut direspons oleh kontestan Pemilu 2024, yakni paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketika dikonfirmasi, Anies Baswedan menyebut semua perbuatan buruk pasti akan terungkap.
“Prinsip yang kita semua sadari sejak lama, becik ketitik olo ketoro. Semua yang sifatnya baik nantinya akan terlihat, lalu semua yang sifatnya buruk nantinya akan terlihat. Dan kami berulang kali menyampaikan pentingnya menjaga etika, dan jangan dianggap enteng,” kata Anies di Semarang, Jawa Tengah Senin (5/2/2024).
Anies menilai putusan DKPP adalah hal yang benar.
Menurutnya, putusan tersebut bisa menjadi alarm agar tidak terjadi kesalahan serupa ke depan.
“Kami berulang kali menyatakan pentingnya menjaga etika dan jangan dianggap enteng, karena itu saya mengapresiasi DKPP yang sudah berani untuk mengungkap senyatanya dan ini sebagai alarm."
"Sembilan hari lagi pemilu jangan sampai nanti di hari pemilu dan sesudah pemilu muncul masalah-masalah ini lagi karena tidak bisa disembunyikan lagi, ini yang saya katakan becik ketitik ala ketara," jelasnya.
Ditemui terpisah, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku belum mengetahui pasti soal putusan DKPP tersebut.
Cak Imin meyakini pasti ada hikmah di balik sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada ketua KPU dan anggotanya.
Baca juga: KPU Langgar Etik Terima Gibran Sebagai Cawapres, Pengamat: Akan Jadi Bahan Propaganda
"Ini sebuah fakta di depan mata kita ya, saya sama sekali tidak mendengar proses persidangan etik di DKPP ini," ujar Cak Imin dalam acara Slepet Imin di Universitas Amikom Yogyakarta, Senin malam.
"Tak dapat laporan tahu-tahu ada putusan. Tapi semua ada hikmahnya, jadi jangan main-main dengan demokrasi kita. Jangan main-main dengan etika kita."
Cak Imin lantas mengingatkan kepada para pemangku jabatan untuk tidak bermain-main dengan aturan.