Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surya Paloh: Untuk Apa Demokrasi Ini Kalau Luapan Menentukan Pilihan Ditentang dan Terintimidasi

Surya Paloh mengkritisi praktik demokrasi yang ada di Indonesia saat ini. Menurutnya pesta demokrasi kembali dijalankan secara beradab.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Surya Paloh: Untuk Apa Demokrasi Ini Kalau Luapan Menentukan Pilihan Ditentang dan Terintimidasi
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. 

TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengkritisi praktik demokrasi yang ada di Indonesia saat ini.

Surya Paloh berpendapat sudah saatnya pesta demokrasi kembali dijalankan secara beradab.

"Kita memiliki kualitas Pemilu yang baik. Arti yang baik itu berkualitas, beradab, sudah sepantasnya kita memiliki itu," kata Surya Paloh saat berorasi di Lapangan Lumpue, Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2/2024).

Surya Paloh mengatakan Indonesia telah berulang kali menjalankan Pemilu.

Jika pemilu saat ini masih ada suasana mencekam, cemas, dan takut, tentunya ada yang salah dalam kehidupan demokrasi saat ini.

"Jadi kalau saja Pemilu yang kita hadapi ketiga belas kalinya ini pada 14 Februari masih ada perasaan mencekam perasaan hati kita, cemas, takut, pasti itu ada yang salah dalam kehidupan berbangsa ini," kata Surya Paloh.

"Untuk apa demokrasi ini kalau memang ternyata luapan-luapan menentukan pilihan ditentang dan terintimidasi. Untuk apa berdemokrasi?" lanjut dia.

Baca juga: Momen 3 Capres Kampanye di Daerah: Anies Dipeluk Nelayan, Prabowo Joget, Ganjar Dicium Tunanetra

Berita Rekomendasi

Surya Paloh pun menyampaikan pesan kepada para penyelenggara Pemilu untuk menjalankan secara jujur dan adil.

"Persatuan bangsa ini di atas kepentingan Pemilu itu sendiri, inilah agar sikap-sikap yang kita ambil sikap proaktif bukan pasif. Bukan bersikap apatis dan akhirnya mencela pihak-pihak lain," kata Paloh.

Ia mengatakan sikap masyarakat atas tindakan para penyelenggara Pemilu bisa menjawab atas kemajuan atau kemunduran dalam berbangsa dan bernegara saat ini.

Baca juga: Beda Respons Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Sanksi DKPP ke Ketua KPU Hasyim Asyari

"Kita tidak bilang si A, si B, si C tapi berbicara dengan akal sehat, nurani, apakah sikap-sikap praktek-praktek ketatanegara yang kita jalani sudah benar atau sudah melenceng, itu pertanyaannya," ujar Paloh.

"Kalau dianggap sudah benar ya lanjutkan, tapi kalau itu sudah salah cepat-cepatlah perbaiki. Kembalikan ke jalan yang lurus. Janganlah paksa memposisikan aku di sini, kalian di sana. Yang tidak sepakat, kau adalah musuhku, yang tidak sepakat, musuh kita semua. Itu berbahaya," katanya.

Alasan Paloh Pilih Anies

Surya Paloh dalam kesempatan tersebut pun menyampaikan alasan dirinya memilih Anies Baswedan sebagai capres pilihannya.

"Permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa ini, baik masalah pembangunan sumber daya alam, sumber daya manusia sekaligus sumbernya maka diperlukan untuk mencari sebuah solusi yang paling baik, salah satunya mencari memilih pemimpin terbaik dari yang baik," kata Paloh.

Hal itu disebutnya sudah dipikirkan secara matang pihaknya dan akhirnya menemukan jawaban itu di sosok Anies Baswedan.

"Kita tidak menyebut calon-calon lain bukan orang-orang yang baik, tapi yang menjadi presiden itu hanya satu," ucapnya.

"Karena calonnya ada tiga, kalau presiden tiga-tiganya bisa ya kita bakal pilih tiga-tiganya. Saudara-saudaraku konstitusi hanya mengijinkan memilih satu, dan di sinilah kita berketetapan hati memilih yang terbaik dari yang baik-baik yaitu Anies Baswedan," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas